ekstra 2

267 50 12
                                    

.
.
3 jam yang lalu..

Taman Rumah Sakit..

“Darimana saja kamu, Rosie aku cari di ruangan Rosie kata Mami kamu ke toilet” tanya Jisoo saat Lisa baru saja duduk di samping nya.

Lisa tersenyum "aku abis cek Lab tadi, katanya paru-paru aku cocok buat Rosie, Unnie.”

Dengan sepontan Jisoo menoleh dan menatap kaget pada Lisa di sampingnya “Lisa! Mau ngapain, sih?! Rosie bakal dapet donornya dan itu gak harus punya kamu, Mami lagi nyari!”

Jisoo sangat tidak percaya pada wajah Lisa yang tampak bersemangat itu, apakah nyawa bagi Lisa adalah hal yang bisa di jadikan candaan? Jisoo tidak paham dengan pola pikiran adik nya kali ini.

“Kelamaan, Unnie. Rosie keburu nyerah,” ujar Lisa lagi-lagi dengan santainya.

”Bakal borgol tuh anak biar gak kemana-mana. Gak usah aneh-aneh, Lisa. Rosie pastisembuh, kamu cuma perlu ada disampingnya terus, itu udah cukup.“

Lisa tersenyum, ”Dengan adanya paru-paru aku di tubuh Rosie, itu artinya aku  bakal seIaIu ada sama dia, kan? Bukannya sama aja?”

”bodoh. Unnie ke Kamar Rosie dulu, Unnie gak mau ngomong sama orang bodoh kayak kamu” ucap Jisoo sebelum akhirnya meninggalkan Lisa sendirian di taman itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Jennie bangun!”

Jennie terperanjat dari tidurnya saat mendengarakan teriakan Irene, rasa pening langsung terasa karena bangun dalam kondisi belum siap. Dia kelelahan di ruang kerja nya sampai ketiduran.

Hampir saja Jennie melempar buku nya ke muka Irene kalau saja dia tidak menyadari wajah panik irene.

“lo kenapa Ren? Abis lihat setan?” Tanya Jennie dengan polosnya, Irene menggeleng cepat. Napasnya masih terengah karena berlari dari lantai dasar ke lantai 2.

"Li-Lisa, Jen!"

Jennie mengerutkan dahi. "Lisa kenapa, Ren? Dia kesini? Mau ngajak makan siang bareng?”

Irene tidak sanggup untuk menjelaskan, anak itu malah menarik tangan Jenne kuat. Mereka berlari turun langsung ke parkiran, puluhan pasang mata menatap keudanya, baik karyawan Jennie maupun customer disana.

“Ada apa sih Ren, jawab aku dulu!” ucap Jennie memberhentikan Langkah keduanya sebelum masuk mobil.

“Lisa nekat terjun dari balkon rumah sakit, tadi Rio telpon gue”

"….."

Jennie terdiam membatu ditempatnya, tungkainya terasa tak bertulang saat ini. Ini bercanda, kan? Tolong katakan pada Jenne jika semua ini adalah mimpi buruk dan dia belum terbangun.

“Jennie..!! hiess!” Irene menggeram menarik Jennie ke mobil dan langsung menuju Rumah Sakit.

Tanpa menunggu kata-kata Irene , Jennie langsung masuk ke mobil nya dan langsung di susul Irene setelahnya

“Jennie..!! hiess!” Irene menggeram karena Jennie membawa mobil dengan kecepatan di atas rata-rata.

.
..
.
.

Tak lama kemudian, Mereka telah tiba di rumah sakit. Jennie masih diam di dalam mobil saat Irene sudah memintanya untuk keluar, demi apapun Irene sakit melihat keadaan sahabatnya sekarang.

Jennie belum menangis sedari tadi, entah sesakit apa dadanya saat ini, Irene tak sanggup untuk membayangkannya.

"Jen.. Ayo keluar.. Kita temui Lisa, ayuk?"

RELUNG ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang