Bagian 22

603 65 6
                                    

.
.

“aku pergi dulu” Setelah Rosie berkata seperti itu dia meninggalkan Lisa sendiri di rumah.

Lisa berpikir Kenapa dia malah pergi dan kenapa harus sama Rio dia perginya. Dengan cepat Lisa menarik jaket lalu bergegas mengikuti Rosie.

“benar-benar itu si Rio.. laki bukan sih, malah nyuruh Rosie nunggu” kesal Lisa saat memperhatikan Rosie yang Tengah berdiri di halte bus, sementara dirinya berdiri di bawah pohon memperhatikan Rosie dari kejauhan.

Tidak lama Lisa melihat Rio datang

"Udah beli motor aja tu orang" Gumam nya

Lisa memperhatikan mereka seperti berbincang kecil dan tersenyum, hal itu membuat Lisa kesal, karena setau dia Rosie kan tidak pernah senyum sama orang, selain sama dia dan keluarga.

Karena kesal dan menggerutu sendiri, dia  hampir kehilangan jejak, mereka sudah pergi dari tedi ternyata. Dengan segera Lisa mencari taksi, dan keberuntungan memang masih berpihak padanya.

“Taksii…” teriaknya dan langsung masuk taksi yang dia berhentikan “Pak ikuti motor di depan yah, tapi jangan sampe ketahuan”

“nona lagi mau ngikutin pacar nona dan selingkuhannya ya?” celetuk supir taksi

“hah? Rio pacar gue? Amit-amit.. males banget, liat poni nya aja gue mau muntah, kaku kek cetakan molen gitu” kesal Lisa dan supir taksi itu terkekeh

“pak ikutin motor itu ya kemanapun mereka pergi jangan sampe kehilangan Jejak” kata Lisa

“baik nona”.

Lisa memejamkan mata, sejujurnya perutnya ini sangat lapar, dan dia juga Lelah.

“nona, sepertinya mereka akrab banget, saya yakin jika mereka sudah lama menjalin hubungan spesial” ucap Supir membuat Lisa membuka mata untuk melihat dou R.

Lisa mengepalkan tangan melihat Rosie yang berpegangan di pinggang Rio.

“hah.. yang benar saja, dasar centil, kan bisa tuh tangan pegangan besi belakang” geram nya membuat supir taksi menelan ludahnya melihat Lisa.

“ikuti terus pak, mereka tidak ada hubungan special yang barusan bapak katakana itu”

________

Sampai pada sebuah kedai, Lisa menunggu kedai itu ramai agar dia bisa masuk tanpa di ketahui Rosie dan Rio.

Lisa pun duduk di pojokan dan langung memesan Soju, sekedar untuk menemaninya duduk di sana.

“Seru banget kek nya” gumam Lisa yang Tengah memeperhatikan mereka di sudut Ruangan sambil meremas botol soju, dan meminum nya dengan perasaan Kesal

“katanya tidak pernah kenal orang, tidak punya teman, tapi apa? Cepet banget akrab sama orang” ucapnya lagi dengan mimik muka kesalnya.

“huh.. sok perhatian banget sih, aku juga bisa kali Cuma ngambilin saus doang, lebay banget.” Gerutu Lisa saat melihat duo R.

Dia semakin geram saat melihat keakraban duo R di depan matanya, dia memutuskan untuk keluar saja dari pada kesabarannya habis dan berakhir yang iya-iya nanti.

“bisa gila gue lama-lama disni” kesalnya lalu pergi bermaksud untuk membayar ke kasir, tanpa sengaja dia malah menabrak pelayan yang berakhir nampan pelayan itu tumpah dan pecah

Atensi terfokus pada suara nampan jatuh dari pelayan yang menabrak nya itu, Lisa panik dengan begitu bisa ketahuan duo R kalau begini.

“aduhh…” panik Lisa langsung jongkok membenatu pelayan itu.

RELUNG ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang