Bagian 23

531 59 6
                                    

Pagi hari nya Rosie terbangun  karena suara alarm ponsel nya yang cukup keras, dia terduduk dan mengambil ponselnya untuk di matikan.

Setelah nya dia membuka pesan dari Jennie pagi ini.

..

"Rosie gimana kabar kalian hari ini? Apa semua baik-baik saja?"

"Aku tidak yakin"


"setelah pulang dari makam Papi, Pulanglah dengan mobil yang sudah aku siapkan ya"

"Tidak, aku akan memesan pesawat saja"


"Tidak boleh, kamu dan Lisa harus pulang dengan mobil yang sudah aku siapkan"

"Terserah dengan Lisa, aku tidak!"


Dengan kesal Rosie menonaktifkan ponsel nya

...
"Bagaimana bisa dengan kondisi seperti ini bisa pulang bersama?" Gumam nya.

Dia menoleh ke arah Lisa yang masih tertidur, dia diam memperhatikan Lisa dengan sendu.

"Apa iya kita nggak bisa kek dulu lagi Li?" Ucap nya lirih menatap sendu Lisa yang Tengah teridur “aku merindukan perlindunganmu seperti dulu Li”

Rosie menghela napas kasar dan berniat beranjak untuk ke kamar mandi.

Sreet...

Namun pergerakan nya terhenti kala sebuah tangan menggenggam tangannya.

"R-Rosie.." Panggil Lisa sedikit Ragu.

Rosie kaget, apa Lisa mendengar ucapannya tadi?

"Ada apa?" Jawab Rosie berusaha Mencoba untuk bersikap biasa

Tidak ada jawaban dari Lisa, dia hanya diam seperti tidak bisa mengatakan apapun pada Rosie.

Melihat itu Rosie pun berniat untuk turun dari ranjang, namun  kali ini tangan Lisa menarik nya hingga dia tertarik ke pelukan Lisa.

Deg..

Lisa memeluk Erat Rosie, hening sesaat tanpa bersuara.

"Lepas Lisa."

"Tidak"

"Bukankah kamu benci padaku? Untuk apa seperti ini?" datar Rosie

Lisa hanya menggeleng dalam dekapannya.

Rosie mencoba melepaskan pelukan itu namun Lisa semakin mengeratkan.

"R-rosie.. M-maafkan aku.."

"....."

"Rosie, aku.. Aku tidak bermaksud untuk mengabaikan mu selama ini, saat itu aku hanya belum bisa menerima karena.." diam sesaat "karena.."

"Karena jantung kekasih mu ada padaku…. Begitu..?" Sela Rosie dan Lisa syok mendengar itu.

"Karena orang yang kamu cintai itu harus meninggal gara-gara aku..?.. Itu kan yang akan kamu ucapkan?"

Lisa? dia diam seribu bahasa, mulut nya kelu tidak bisa merespon apapun yg Rosie katakan, karena itu benar.

Rosie terkekeh miris "seharusnya memang aku mati tanpa menerima jantung, jika pada akhir nya aku seperti ini"

Dengan cepat Lisa menggeleng..

"Tidak! Jangan berbicara seperti itu, waktu itu aku.. Aku memang bodoh bersikap seperti itu padamu, aku memang bodoh Rosie, tolong maafkan aku" Ucap Lisa cepat

"aku merindukan mu.." Cicitnya menunduk tidak berani menatap Rosie.

Melihat itu Rosie menghela napas nya kasar, bohong jika dia tidak merindukan Lisa. Rosie mengabaikan Lisa, dia tidak tau harus bersikap apa pada Lisa, dia memutuskan turun dan keluar kamar.

RELUNG ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang