ekstra 4

225 40 21
                                    

.
.
.
.

Setelah beberapa kali mengalami penolakan dari paru-paru baru itu dan harus mendapatkan perawatan  intensif karenanya,

Rosie akhirnya tetap bisa mewujudkan  keinginan dia untuk datang ke G.O Lalisa Motors, Lisa memang di sebutkan sebagai CEO, tapi raganya tidak ada lagi disana.

Rosie sudah tahu semuanya. Bahkan saat Jisoo mati-matian mengatakan jika Yerim salah berbicara.

Rosie sudah tahu bahwa Lisa telah lama pergi. Pergi ke tempat yang sangat jauh, ke tempat yang seharusnya menjadi tujuan akhir Rosie, namun Lisa lah yang menggantikan dirinya.

Rosie meraih bagian dada yang terasa agak sesak, terkadang dia masih tidak percaya bahwa di dalam sana ada paru-paru kembarannya, sulit di percaya dan sulit dirasakan, Rosie merasa Jika Lisa masih hidup.

mungkin saja itu karena memang bagian dari Lisa ada pada dirinya.

Terlebih Jisoo yang ikut diam, Jiyoung juga tetap bungkam dari kebenaran yang ada. Berulang kali Jiyoung mengatakan bahwa Lisa baik-baik saja, namun anak itu tidak bisa datang karena harus mengurus keperluan lain di luar negri.

Rosie sempat berpikir, apakah dia selemah itu sampai orang-orang enggan untuk jujur hanya demi menjaga kondisinya agar tetap stabil?

"Rosie?" Jennie menyentuh bahu Rosie, kemudian berjongkok untuk mensejajarkan  diri dengan Rosie yang duduk di kursi roda.

"Jisoonnie udah mau mulai pidatonya," lanjut Jennie

Tidak salah jika Rosie mengagumi Unnienya itu ketika menggunakan setelan formal, memang terlihat jauh lebih keren, dan cantik. Rosie bisa melihat Jisoo mulai menyampaikan pidatonya, kata demi kata mulai disampaikan oleh Jisoo.

Rosie menyimak semuanya, walaupun ada gemuruh tak nyaman dalam dirinya saat ini.

"Rosie. Nanti aku sampein pidato pas G.O nanti, tolong ajari ya.." Ingatan tentang Lisa kembali teringat oleh Rosie.

Riuh tepuk tangan terdengar memenuhi area aula itu, Jisoo sudah turun dari atas panggung dan kini mulai melangkah mendekati keluarganya.

Ada senyum yang terpancar di sana, apalagi saat melihat kehadiran sang adik di sana.

"Rosie, gimana pidato Unnie? Keren nggak?"

Rosie tersenyum "Unnie.. Aku pengen keluar." Bukannya menjawab pertanyaan Jisoo

Rosie justru mengajak kedua Unnie nya dan mami nya itu untuk keluar dari aula. Mereka pun hanya menurut, mungkin Rosie merasa pusing melihat banyak orang di sana.

Halaman belakang gedung tampak sepi, berbeda dengan bagian depan yang penuh oleh kendaraan milik tamu undangan.

"Jisoonnie.. Jennie Unnie.. Mami.." Panggil Rosie pada ketiga orang di sana, semuanya langsung menaruh perhatian penuh padanya.

"Kenapa, sayang? Ada yang sakit?" Tanya Jiyoung

"Mau sampai kapan kalian menyembunyikan semua ini dari aku?"

Deg.

Ketiga orang itu mematung ditempatnya. Mereka saling pandang, Rosie sudah tahu kebenaran mengenai Lisa?

"sayang, kamu ngomong apa? Gak ada yang kita sembunyiin dari kamu," ucap Jiyoung

Sementara Jisoo Menunduk merutuki kebodohannya sendiri.

"Aku udah tau, Mi. Aku udah tau semuanya!" Rosie menarik napasnya yang mulai agak sesak.

“Lisa.. Lisa udah pergi, kan? Lisa udah pergi jauh, kan?" Tambah Rosie

RELUNG ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang