Bagian 16

790 94 10
                                    

Seorang wanita berparas cantik tengah berdiri di depan pintu sebuah rumah.

"eomma?"

Wanita itu adalah Lisa ia mendekati seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari mobil tidak lain adalah Eomma Clare, ibu dari calon suaminya, dia bergegas meraih barang belanjaan wanita itu.

"Lisa-ya!" wanita itu terlihat senang dengan kedatangan Lisa, "kenapa tidak masuk Lisa?"

"ah.. tidak Eomma, saya lebih baik menunggu di luar saja"

Clare tersenyum, "jangan begitu nak, kamu tetap menjadi anak eomma meski pun kalian tidak bisa bersama" dengan lembut mengelus kepala Lisa

Lisa hanya tersenyum kecil.

"aigo.. hah~" Clare duduk di meja depan rumahnya terlihat kelelahan.

Sedangkan Lisa masuk kedalam untuk meletakan belanjaan itu ke dapur, terhitung sudah satu minggu dia tinggal di Australia, dia tinggal di hotel, dan setiap hari dia mengunjungi rumah Clare dan makam Sean.

Dari ruang tamu Lisa menatap wanita parubaya itu, wanita yang ia anggap seperti ibu baginya selama di korea dan selama ia bertemu Sean, wanita itu sangat menyayangi nya.

Lisa Kembali ke dapur untuk mengambil segelas air dan membawanya pada wanita parubaya itu.

"kau tak perlu repot menemaniku di sini nak" menerima gelas dari Lisa dan meminum nya sedikit

"dulu saat Sean masih hidup pun aku sudah terbiasa sendiri, dia selalu sibuk dengan pekerjaannya"

"meski sibuk Putra Eomma selalu menyayangi eomma, dan selalu perduli dengan eomma, jangan lupakan itu" kekeh Lisa

"itu karena dia selalu kamu ingatkan. Lisa, makasih ya nak, setidak nya berkat kamu, eomma bisa melihat senyuman dia, dan keceriaan dia, dulu sebelum Sean mengenalmu, eomma tidak pernah melihat mata Bahagia itu, sejak kepergian Appa nya, dia sangat terpukul dan melupakan sekitarnya"

"tapi eomma melihat perubahan sikap itu saat pertama kali nya dia membawa anak gadis berponi yang cantik ini untuk bertemu pada eomma" clare meatap Lisa yang sudah meneteskan air matanya, clare tersenyum dan mengelus kepala Lisa.

"maaf kan aku eomma, eomma pasti kecewa dengan keputusan Sean" Lisa menunduk

Clare menggeleng "tidak nak, eomma malah bangga padanya, keputusan itu cukup membuktikan jika Cinta dia tulus kepada mu, jangan salah paham dengan itu"

"aku yakin anak eomma melakukan ini juga kerena appa nya meninggal tanpa mendapatkan transplantasi, dia begitu cuek pada Appa nya tapi siapa yang tau jika dia sangat menyayangi Appa nya"

"tapi.. tidak seharusnya dia mengorbankan dirinya sendiri dia masih bisa bertahan Hidup"

"Lisa, aku sebagai ibu nya, aku yang seharusnya tidak merelakan itu, tapi dokter mengatkan jika Sean tidak bisa bertahan, keadaan fisik nya itu hanya akan membuat dia menderita seumur hidup nya, dan aku tidak ingin itu terjadi padanya"

Lisa menunduk diam..

"Lisa, dia yang meminta ku untuk memberikan jantungnya pada kembaran mu, saat tubuhnya yang lemah itu, dengan terbata-bata ia berkata dan meminta kepadaku"

"Eomma.." Lisa memeluk Clare dengan isakan nya.

"Pulang lah, jaga jantung Putra Eomma dengan baik, jaga kembaran mu dengan baik, Eomma akan menyusulmu nanti ketika sudah Siap"

Clare menyodorkan sebuah surat pada Lisa

"Bacalah ketika telah sampai di korea"




________

RELUNG ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang