pulang dianter Rakha (3)

3.9K 293 22
                                    

"Eh, kalian udah sampai?" tanya Salsha yang baru saja mucul dari dalam rumah dan berjalan menghampiri Rakha dan Mala yang saat ini sedang binggung kenapa Rakha bisa tau letak rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, kalian udah sampai?" tanya Salsha yang baru saja mucul dari dalam rumah dan berjalan menghampiri Rakha dan Mala yang saat ini sedang binggung kenapa Rakha bisa tau letak rumahnya.

"Assalamu'alaikum, Bund." seru Mala dengan mencium punggung tangan Salsha dan diikuti oleh Rakha.

"Bunda, Rakha kangen." lirih Rakha sembari memeluk erat raga Salsha. Tidak bisa Rakha pungkiri bahwa dia sangat merindukan wanita paruh baya yang saat ini ada didalam dekapannya. Namun bayangan masa lalu yang membuat Rakha tidak bisa tinggal dirumah ini lagi. Ralat, bukan tidak bisa tapi belum siap.

"Bunda juga rindu sama kamu, sayang." lirih Salsha sembari memeluk tubuh Rakha tak kalah erat. Sementara Mala dibuat semakin binggung dengan apa yang ia lihat saat ini.

"Kabar kamu baik kan?" tanya Salsha sembari melepas pelukannya. Kedua tangannya kini memegang kedua pipi Rakha.

"Rakha baik kok, bund. Bunda baik kan?" tanya Rakha.

"Seperti yang kamu lihat. " senyum Salsha kini terbit dibibirnya.

"Mala sini." titah Salsha dan tanpa bertanya, Mala pun segera berdiri disamping Salsha sehingga kini posisi Salsha berada ditengah-tengah antara Mala dan Rakha.

"Kenalin ini putra bunda." ucap Salsha sembari menunjuk Rakha.

"Hah!" kaget Mala lalu dengan refleks menutup mulutnya sendiri.

"Pasti kamu kaget kan?" tanya Salsha.

"Rakha ini putra bunda satu-satunya, La. Raysha itu adiknya Rakha. Dan Raysha juga putri satu-satunya bunda, tapi dia sudah pergi ninggalin bunda. Makanya bunda bersyukur sekali kamu ada disini. Semenjak kamu disini, bunda jadi ngerasa punya putri lagi." jelas Salsha.

"Terus kenapa Rakha gak tinggal sama bunda?" tanya Mala.

"Dulu ada insiden yang bikin gue gak bisa tinggal disini lagi." jawab Rakha.

"Insiden? Insiden apa?" tanya Mala dengan jiwa ke kepoannya yang sudah meronta-ronta.

"Lo orang baru. Gue gak bisa cerita kesembarang orang." jawab Rakha.

"Oh," ucap Mala dengan manggut-manggut. Mala sadar, ia hanya orang baru. Tidak baik kalau harus terlalu mencampuri urusan yang tidak urusannya. Bisa tinggal bersama Salsha aja udah syukur.

"Bund, Rakha balik duluan, ya." pamit Rakha sembari mencium telapak tangan Salsha.

"Kamu gak disini aja dulu. Nanti kita sama-sama makan malam. Kan kita udah lama gak makan malam sama-sama." ujar Salsha.

"Gak usah bund. Rakha masih ada urusan. Jadi Rakha harus balik sekarang. Oh ya, titip salam ke Ayah, ya bund." pungkas Rakha.

"Iya nanti bunda sampaikan ke ayah." ucap Salsha.

"Kalau gitu Rakha pamit dulu ya, bund. Assalamu'alaikum." pamit Rakha.

"Wa'alikumsallam." seru Salsha yang kini menatap punggung Rakha yang sudah semakin jauh dari pandangannya.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang