Mala luka, gue juga harus luka (23)

4.3K 331 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"AIDEN!" seru Rakha lantang. Ia saat ini berdiri tegak dibelakang Aiden dengan salah satu tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya. Tidak lupa pula di belakang Rakha ada para sahabatnya.

"Kalian pergi! Tinggalin gue sendiri sama Aiden!" titah mutlak Rakha, ia melirik sedikit ke belakang.

"Oke, kita cabut duluan!" seru Langit lalu mereka berjalan mundur dan berbalik arah dan pergi dari sana. Kini disana hanyalah tersisa Rakha dan Aiden.

"Ada urusan apa lo manggil gue!?" tanya sinis Aiden. Ia menatap Rakha dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Rakha berjalan mendekat ke arah Aiden, "Kita selesaikan di rooftop." ucap dingin Rakha lalu ia berjalan lebih dulu kearah Rooftop.

Aiden menatap punggung tegap Rakha yang berjalan menjauh dari pandangannya dan tidak urung Aiden mengikuti langkah Rakha.

Sesampainya keduanya di Rooftop. Rakha berdiri didepan pembatas Rooftop dengan posisi membelakangi Aiden.

"Gue gak ada sangkut paut sama kejadian kemarin! Gue disana buat nolong cewek lo!" Aiden yang tahu jalan fikiran Rakha mewakili ucapannya.

Rakha membalikan badannya berjalan menghampiri Aiden. Ia bersedekap dada dengan raut yang masih datar.

Bugh! Dengan tiba-tiba Rakha memukul keras rahang Aiden membuat kepala Aiden tertoleh kesamping.

Aiden yang tidak siap dengan pukulan Rakha yang tiba-tiba membuatnya tidak bisa menghindar dari pukulan Rakha.

Aiden mengangkat kepalanya sermbari mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan bercak darah. Ia menatap sengit kearah Rakha.

"Bajingan!" Aiden hendak memukul balik Rakha namun pukulannya kini ditepis oleh Rakha.

"Itu bentuk terimakasih gue karena lo udah bantuin Mala kemarin." Rakha memang beda. Dia mengucapkan terimakasih dengan melayangkan pukulan pada Aiden.

"Gila!" desis Aiden menatap sinis Rakha.

Rakha tersenyum miring mendengar umpatan kecil Aiden yang kini masih mengusap sudut bibirnya yang sedari tadi tidak berhenti mengeluarkan darah.

"Sekarang giliran lo pukul balik gue!" ucap tegas Rakha. "Kali ini gue janji gak bakal lawan lo." sambungnya.

"Kurang waras lo!" ucap Aiden.

"PUKUL GUE AIDEN!" desis tegas Rakha.

"Oke, kalau itu mau lo."

Bugh! Aiden memukul keras rahang Rakha membuat kepala Rakha menoleh kesamping. Rakha terkekeh pelan seraya mengusap sudut bibirnya yang sama sekali tidak mengeluarkan darah.

"Pukulan lo cuma segitu?" kekeh Rakha mengejek.

"PUKUL GUE YANG KERAS, NJING!" umpat Rakha. Ia menatap dingin kearah Aiden dengan mencengkram kerah bajunya dan detik selanjutnya Rakha melepas cengkraman pada kerah baju Aiden.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang