"Sayang, jangan banyak gerak." Rakha mengeram frustasi saat Mala bergerak tidak nyaman dalam dekapannya.
"Rakha, jangan kayak gini aku belum nyaman." keluh Mala berusaha melepaskan dekapan Rakha.
"Kita udah suami istri, La." ucap Rakha semakin mengeratkan dekapannya di tubuh Mala.
"Tapi aku belum terbiasa tidur kayak gini." cicit Mala. Ia masih saja berusaha terlepas dari pelukan Rakha. Tidur dalam dekapan seorang laki-laki belum pernah Mala alami. Dan ini pertama kali tidur didalam pelukan cowok dan cowok itu adalah suaminya sendiri.
"Mulai sekarang biasain, ya." seru Rakha.
"Lepas dulu, Kha. Aku masih canguh posisi kayak gini." Mala sedari tadi bergerak gelisah didalam dekapan Rakha. Entah karena belum terbiasa atau ada perasaan lain yang Mala rasakan saat ini.
"Mala, jangan banyak gerak kalau gak mau aku unboxing malam ini." seketika tubuh Mala pun diam membeku. Maka bukan cewek bodoh bin polos. Dia tahu apa yang dimaksud Rakha dengan kata 'Unboxing' yang keluar dari mulutnya.
____________
"Makan aja belepotan kayak gini." kekeh Rakha sembari mengusap noda bekas selai coklat yang ada disekitar bibir Mala.
Mala yang diperlakukan seperti itu oleh Rakha sempat diam mematung ditempat seraya melirik gerakan tangan Rakha yang mengusap lembut sudut bibirnya.
Mala salah tingkah saat Rakha menjauhkan tangannya dari sudut bibirnya. "Lain kali hati-hati kalau makan biar gak belepotan." kekeh ringan Rakha.
Dimata Rakha, Mala itu lucu.
"Sorry, sorry." beo Mala dengan mengusap bibirnya.
"Kenapa sih? Aku kan gak bilang kamu kayak gimana-gimana. Lucu tau, La." ujar Rakha dengan melahap roti selainya. Sedari tadi tatapan Rakha tidak pernah lepas dari pergerakan Mala. Menurut Rakha, Mala adalah objek yang tidak mau ia lewatkan barang sedetik pun.
Mala sempat dibuat tersipu malu oleh ucapan Rakha selanjutnya ia berusaha menetralkan kembali perasaannya. "Rakha, gak bagus tau, pagi-pagi udah bikin jantung orang gak aman." tegur Mala.
"Emang jantung siapa yang gak aman?" Rakha kini mencondongkan wajahnya agar lebih dekat dengan wajah Mala.
Mala menahan nafasnya, kala mendapatkan gerakan refleks dari Rakha. Bisa ia rasakan hembusan nafas Rakha yang menerpa kulit wajahnya.
"Kamu tahu gak, La. Dilihat dari jauh aja kamu cantik. Apalagi dilihat dari dekat kayak gini. Serasa kayak lihat bidadari yang baru aja jatuh dari langit." seru Rakha seraya menatap Mala dengan mengembangkan senyum manisnya.
"Modus!" tangan Mala dengan Refleks mendorong wajah Rakha agar menjauh dari wajahnya. Bukannya Marah, Rakha dibuat terkekeh gemas oleh tindakan Mala.
"Udah, ah. Ayo berangkat, udah siang." ucap Mala. Sebelum beranjak dari duduknya, ia menegak susunya hingga tersisa setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHA
Teen Fiction⚠️ Warning! Banyak bahasa kasar dan adegan kekerasan. Jadi, bijaklah dalam membaca setiap paragraf! "Kita adalah dua insan yang memang sengaja dipertemukan oleh takdir." ___________ "Jangan jauh-jauh dari gue. Bunda udah percayai gue buat jagain lo...