Mala terluka (21)

3.5K 323 179
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Mala kini berjalan lesu ditrotoar jalan. Hari ini ia memilih pulang sendiri tanpa Rakha. Entah kenapa rasanya Mala malas untuk ketemu Rakha hari ini setelah perkataan Cantika yang bilang bahwa sebenarnya Rakha memiliki cafe.

"Kenapa Rakha selama ini gak pernah cerita ya kalau dia punya cafe." gumam Mala. "Apa gue belum sepenting itu buat Rakha?" benak Mala kini terus bertanya-tanya.

"Tau ah!" kesal Mala dengan menghentakan keras kakinya di trotoar jalan itu.

"Ishhh!" ia dengan kesal menendang kaleng bekas minum yang ada dibawah kakinya.

Dug!

Mulut Mala seketika menggangak lebar dengan mata yang melotot sempurna lalu tanganya dengan perlahan menutup mulutnya.

"Mampus gue!" gumam Mala saat ia menyadari bahwa kaleng bekas minum itu mengenai belakang kepala salah satu pria dari segerombolan pemuda yang saat ini tengah duduk santai diatas motor mereka.

"Woy siapa yang udah lempar kaleng ini!" seketika Mala membalikan badannya ingin kabur dari sana.

"WOY! LO JANGAN KABUR!" tubuh Mala menegang saat suara teriakan itu seperti familiar diindra pendengarannya.



__________



"Lho Mala mana Rakh?" tanya Zaki saat Rakha kembali tanpa seorang Mala.

"Dia gak ada dikelas." jawab Rakha sedikit frustasi.

"Emang lo tadi gak chat Mala buat nungguin lo dikelas?" tanya Afan.

"Udah." jawab singkat Rakha.

"Terus dia balas apa?" tanya Aldi.

"Dia gak bales chat gue." Rakha mengacak rambutnya dengan kasar. Masalah kekacauan dicafe aja baru aja selesai dan ini apa? Istrinya tiba-tiba menghilang begitu saja.

"Ald, cek lokasi Mala sekarang!" titah Rakha.

"Tunggu.." Aldi meronggoh saku jaketnya dan mengeluarkan benda pipih itu lalu detik selanjutnya dia terlihat sedang mengotak-atik layar handphonenya.

"Gimana?" tanya Rakha.

"Ini.." Aldi kini menyerahkan benda pipihnya kepada Rakha.

"Oke, kita kesana sekarang!" titah Rakha sembari memakai helmnya setelah ia menyerahkan kembali handphone Aldi ke pemiliknya.

"Cabut!" intruksi Rakha lalu motor mereka kini melesat begitu saja dari perkarangan sekolah.

Sedangkan disisi lain. Mala sedang berdiri kaku di tempatnya. Menyaksikan satu pemuda yang terkena kaleng bekas minuman itu turun dari atas motornya dan berjalan kearahnya dengan seringaian kecil yang tercetak jelas dibibirnya.

"Jadi lo pelakunya?" tanya cowok itu yang kini sudah berdiri tepat didepan Mala.

"Gue gak sengaja!" Mala mencoba untuk menepis jauh-jauh rasa takutnya.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang