perkara datang bulan (29)

3.5K 282 41
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Mana sih bukunya?" gumam Mala bertanya didalam benaknya. Ia sedari tadi menelusuri buku-buku yang tersusun rapih didalam rak yang ada didalam perpus.

"Nah ini bukunya." baru saja Mala ingin mengambil buku yang ia cari tiba-tiba dari sela-sela buku yang berjajar rapih itu ia melihat Rakha yang sedang tersenyum menatapnya.

"Akha.." seru Mala, "Ngapain?" tanyanya.

"Lagi lihat bidadari cantik yang saat ini ada didepan aku." jawab Rakha ia semakin mencondongkan wajahnya agar bisa melihat Mala lebih dekat lagi.

Mala tersenyum malu dengan semburat merah dipipinya, "Si raja gombal!" cibirnya.

"Aku gak gombal, serius." sanggah Rakha, "Sampai kapanpun kamu selalu jadi bidadari cantik dimata aku." sambungnya.

"Bisa aja." ucap Mala dengan raut wajah cerahnya. Namun detik selanjutnya wajah itu berubah meringis seakan-akan ia sedang menahan rasa sakit.

"La kamu kenapa?" panik Rakha lalu ia berjalan memutar untuk menghampiri Mala.

"Arghttt.." ringis Mala sembari memegang perutnya. Buku yang sedari tadi ia pegang kini Mala letakan kembali ketempatnya.

"Kamu kenapa?" raut wajah Rakha nampak begitu panik.

"La, belakang kamu ada darah." pekik salah satu siswi yang tidak sengaja melihat ada bercak darah di tubuh Mala bagian belakang.

Mala meringis, ia sekarang ingat bahwa sekarang adalah tanggal ia biasa datang bulan.

Rakha panik lalu melihat ke belakang tubuh Mala, dan benar saja ada bercak darah disana. Dengan buru-buru Rakha melepas jaketnya dan memakaikannya ke pinggang Mala.

"Kamu gapapa kan, La?" tanya Rakha dengan raut cemas.

"A--aku, aku pergi dulu." Mala berlari keluar menuju toilet, rasanya saat ini ia begitu sangat malu. Apalagi Rakha melihat bercak darah yang ada dibelakang tubuhnya.

"La, kamu mau kemana?" teriak Rakha sembari berlari mengejar Mala. Ia dibuat binggung oleh sikap Mala sekaligus dibuat cemas.

"La!" teriak Rakha yang masih mengejar Mala yang semakin menambah kecepatan larinya.

Sesampainya Mala didalam toilet ia segera menutup pintu itu dan menyandarkan punggungnya disana. "Perut gue nyeri." lirihnya.

"Kenapa gue bisa lupa sih, kalau tanggal ini biasa gue datang bulan. Kan gue jadi malu." gerutunya seraya menutup sendiri wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Sedangkan diluar, Rakha menatap toilet itu dengan Ragu. Dalam benaknya ingin rasanya ia masuk kedalam, tapi dia sadar bahwa toilet itu khusus perempuan.

"Ah, persetan dengan itu." dengan tanpa ragu ia segera masuk kedalam, membuat siapa saja yang ada didalam memekik kaget.

Mereka ingin sekali mengumpat kasar. Tapi setelah tahu siapa yang masuk ke dalam toilet, mereka mengurungkan niatnya dan berhamburan keluar.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang