"Aaaaa kita kangen lo, La." seru ketiga gadis itu dengan memeluk erat tubuh Mala. Sehingga Mala sedikit kesulitan untuk bernafas.
"Woyyy! Anak orang bisa mati kalau lo bertiga meluknya kayak gitu!" teriak Aldi dengan melototkan matanya.
"Sorry, La." ucap Cantik dengan cengiran khasnya. Kini ketiganya melepas pelukan mereka.
"I'm fine, Can." ucap Mala dengan menerbitkan senyum manisnya.
"Habisnya kita kangen tau! Apalagi lo beberapa hari gak masuk sekolah!" gerutu lucu Devi.
"Ututututu, sayangnya gue kangen, ya." seru Mala dengan mencubit gemas kedua pipi Devi. Sedangkan Devi hanya cemberut menatap kearah Mala.
"Gue serius tau!" kesel Devi dengan menghentakan kecil kakinya.
"Iya, iya Dev. Gue juga kangen sama kalian bertiga." seru Mala. "Ohya, kalau kalian kangen kan pulang sekolah bisa ke rumah." sambungnya.
"Gak berani, La. Tuh pawang lo nyeremin." tukas Devi dengan melirik sekilas Rakha yang berdiri disamping Afan dengan bersedekap dada.
Mala terkekeh pelan. "Tenang aja dia gak gigit kok." ucap Mala.
"Tetep aja." cemberut Devi.
"Dev udah." tegur Haura sembari menyikut lengan Devi sembari menatap sekilas Rakha yang kini mimik wajahnya begitu datar. "Lo mau dijadiin perkedel sama Rakha?"
"Hehehe, sorry ya, Rakh." cicit Devi dengan menampilkan deretan gigi rapihnya. Namun tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Rakha.
"Sayang sini." seru Rakha lembut. Mala yang merasa dipanggil pun berjalan mendekat kearah Rakha.
"Kita ke kelas sekarang. Biar aku yang antar." ucap Rakha.
"Gak usah, Kha. Kan udah ada mereka. Aku bisa ke kelas bareng mereka bertiga aja." ujar Mala.
"Yaudah kamu bareng mereka, biar aku jalan di belakang kamu, ya." ucap Rakha dengan mengusap kepala Mala bagian belakang.
"Gak usah, Kha. Kelas kita kan beda arah." ucap Mala.
"Gapapa, sayang. Aku pengen mastiin aja kamu sampai Kelas dengan selamat." ujar Rakha dengan tersenyum lebar.
"Percaya deh yang sayang istri." cicit Afan.
"Sewot aja lo!" cecar Rakha menatap Afan dengan merotasi matanya jengah.
"Ngapain gue sewot! Gue kan bisa nganter Cantika." kini Afan mengandeng tangan Cantika lembut.
"Yang jomblo serasa ngontrak, ya." seru Zaki sembari menatap kedua pasangan sejoli itu secara bergantian.
"Makanya cari cewek!" sungut Afan sembari mengandeng tangan Cantika dan membawanya pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHA
Teen Fiction⚠️ Warning! Banyak bahasa kasar dan adegan kekerasan. Jadi, bijaklah dalam membaca setiap paragraf! "Kita adalah dua insan yang memang sengaja dipertemukan oleh takdir." ___________ "Jangan jauh-jauh dari gue. Bunda udah percayai gue buat jagain lo...