"Sayang, kita mau kemana? Kenapa mata aku harus ditutup?" tanya Mala yang saat ini hanya berjalan modal tuntunan langkah Rakha dengan kedua tangannya yang memegang kedua bahu Mala dari samping.
"Entar kamu juga tau sendiri, sayang." ucap Rakha yang masih setia menuntun langkah Mala.
"Sekarang kita udah sampai." Rakha menatap Mala sekilas lalu menatap lurus kedepan, ia begitu takjup melihat effort para sahabatnya. Demi kelancaran dinnernya bareng Mala malam ini. Sekarang Rakha yakin pasti Mala bakalan bahagia malam ini.
"Kita udah sampai?" tanya Mala.
"Iya, sayang. Kita udah samapai." jawab Rakha. "Kamu diem ya. Hitungan satu sampai tiga aku bakal buka penutupnya." sambungnya.
"Iya, Akha." jawab Mala didalam benaknya ia begitu penasaran sebenarnya kemana Rakha membawanya sekarang. Karena sejak awal turun dari mobil mata Mala sudah ditutup oleh kain hitam oleh Rakha.
"Sudah siap, sayang?" tanya Rakha. Kini posisinya sudah berada dibelakang Mala sembari kedua tangannya memegang ikatan kain hitam yang diikatkan kebelakang kepala Mala.
"Iya, Akha." jawab Mala.
"Satu... Dua... Tiga..." kini Rakha mulai membuka ikatan kain hitam yang menutup kedua mata Mala. Saat kain itu sudah terlepas dari kepalanya, Mala mengerjap berusaha menetralkan pengelihatannya.
"Rakha, ini apa?" tanya Mala menatap Rakha dengan wajah yang berseri dan juga mata berbinar. Kemudian ia menatap kembali kedepan, ia mengerjap. Tidak menyangkan bahwa Rakha akan seeffort ini.
Mala menatap takjub jembatan di atas danau itu yang sudah disulap dengan indahnya. Apalagi hiasan lilin-lilin kecil yang membentuk love disekitar sana menambah kesan indah suasana sedikit gelap danau itu, hanya ada pencahayaan yang berasal dari lilin-lilin kecil itu.
(Kurang lebih seperti ini penampakannya)
"Gimana sayang? Kamu suka?" tanya Rakha sembari memeluk posesif pinggang ramping Mala.
Mala menatap Rakha dengan mata yang berbinar. "Suka banget, Kha." ucap Mala lalu ia kembali menatap kedepan, wajahnya terlihat masih saja berseri.
"Mari tuan putri." kini Rakha berjongkok didepan Mala dengan satu tangan yang terulur tepat didepannya. Dan dengan senang hati Mala menyambut uluran tangan Rakha.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHA
Teen Fiction⚠️ Warning! Banyak bahasa kasar dan adegan kekerasan. Jadi, bijaklah dalam membaca setiap paragraf! "Kita adalah dua insan yang memang sengaja dipertemukan oleh takdir." ___________ "Jangan jauh-jauh dari gue. Bunda udah percayai gue buat jagain lo...