"Berhenti ngikutin gue Rakha!" kesal Mala menghentikan langkahnya setelah melewati anak tangga terakhir. Ia menatap Rakha tidak suka."Pulang bareng gue!" tekan Rakha seraya membenarkan letak tasnya diatas salah satu bahunya.
"Gak! Gue gak mau jadi pusat perhatian lagi kayak tadi pagi!" sungut Mala. Ia memilih untuk kembali melangkahkan kakinya dan meninggalkan Rakha yang saat ini sedang mengepalkan kedua tangannya erat
Shit. Baru kali ini ada yang menolak ajakan Rakha. Padahal sebelumnya tidak ada yang menolak bahkan ada yang sampai merayunya agar mereka bisa pulang dengannya.
Perlu digaris bawahi. Hanya Mala yang berani menolak ajakan Rakha. Ia merasa terhina. Biasanya kaum cewek yang mengejar-ngejar Rakha. Tapi ini malah sebaliknya Rakha yang harus berusaha buat luluhin hati Mala.
"Kalau aja bukan karena bunda dan ayah gue ogah dijodohin sama tuh cowok. Ganteng sih, tapi tukang maksa." gerutu Mala dalam hati.
"Eh.." kaget Mala saat tubuhnya tiba-tiba ditarik paksa oleh Rakha.
"Ra--Rakha jagan gini." gugup Mala yang saat ini berada didalam kungkungan Rakha.
Rakha tersenyum smirk. Ia begitu menikmati raut wajah Mala yang gugup bercampur takut.
"Pulang bareng gue atau--" Rakha sengaja menghentikan ucapannya, tangannya meraih dagu Mala dengan jari telunjuknya. Kini mata indah Mala saling beradu tatap dengan mata teduh namun tajam milik Rakha. "---Gue cium lo disini." bulu kuduk Mala meremang saat jari jempol Rakha mengusap lembut bibir Mala.
"Rakha lo ma--mau apa." tanya Mala was-was ketika Rakha semakin mencondongkan wajahnya.
"Gue mau pulang bareng lo." Rakha terseyum penuh kemenangan.
"Apa perlu gue ancam dulu baru lo mau pulang bareng gue!? Hmmm.." Rakha kini menjauhkan wajahnya dari wajah Mala. Namun tangannya masih mengkungkung pergerakan Mala.
"Lo gak bisa apa sehari aja gak jadi cowok pemaksa?" tanya Mala kesal.
"Gak usah banyak omong. Kita udah ditunggu ayah sama bunda di rumah. Katanya ada yang mau mereka omongin." ujar Rakha seraya mengandeng tangan Mala dan membawa langkahnya pergi dari sana.
Degup jantung Mala kini tak beraturan. "Ada yang mau bunda sama ayah omongin? Apa jangan-jangan mau bahas soal perjodohan." gumam Mala dalam hati.
__________
Sepanjang perjalanan Mala dan Rakha hanya dalam keheningan. Tidak ada salah satu dari mereka yang membuka suaranya.
"Peluk gue. Gue mau ngebut." ucap Rakha sembari menarik kedua tangan Mala dan melingkarkannya di perut sispex Rakha.
Mala yang mendapatkan tidakan seperti itu pun dibuat melonggo. "Apa sih modus!" cicit Mala seraya menarik tanganya dari perut Rakha.
"Oke, fine. Kalau lo jatuh jangan salahin gue." ucap Rakha lalu menambah kecepatan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHA
Teen Fiction⚠️ Warning! Banyak bahasa kasar dan adegan kekerasan. Jadi, bijaklah dalam membaca setiap paragraf! "Kita adalah dua insan yang memang sengaja dipertemukan oleh takdir." ___________ "Jangan jauh-jauh dari gue. Bunda udah percayai gue buat jagain lo...