Kamu duniaku (28)

3.2K 292 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Sayang bangun dulu." ucap Rakha seraya berjalan menghampiri Mala yang saat ini sqedang tertidur lelap diatas kasur king sizenya.

"Eunghhh..." Mala mengucek kedua matanya tidak lama setelah itu ia pun mengubah posisinya menjadi bersandar dikepala ranjang.

"Itu apa, Kha?" tanya Mala masih dengan suara paraunya. Ia tidak sengaja melihat piring yang sedari tadi Rakha bawa.

"Ini tadi marshmello bakar. Anak-anak tadi yang beli." jawab Rakha seraya merangkak naik keatas kasur lalu duduk dengan kaki menyilang.

"Marshmellow?" raut wajah Mala kini berbinar cerah, duduk dengan menegakkan sandaran dipunggungnya.

"Kamu mau?" tanya Rakha sembari menatap wajah Mala yang sedari tadi masih berbinar cerah.

"Mau!" Rakha tersenyum melihat jawaban antusias Mala.

"Aku suapin, ya?" seru Rakha, sedangkan Mala hanya menggangguk semangat.

"Aaaa.." seru Rakha dengan mulut yang terbuka.

"Pinter." Rakha mengacak pelan puncak rambut Mala saat Mala menerima suapan pertamanya.

Mala tersenyum disela-sela kunyahannya, "Makasih, seng." ucap Mala.

"Seng?" Rakha mengernyitkan dahinya. Panggilan macam apa itu?

"Iya, itu panggilan kesayangan aku buat kamu tau my baby bala-bala." ujar Mala di sela-sela Rakha menyuapinya.

Rakha yang mendengar ucapan Mala dibuat menggelengkan kepalanya heran. Ada-ada saja bocil satunya ini.

"Terserah kamu aja." pasrah Rakha dengan senyum yang terbit dibibirnya.

"Marshmellonya dihabiskan ya."

"Kamu gak mau?" tanya Mala.

Rakha tersenyum mengusap kepala Mala dengan sayang, "Buat kamu aja." jawab Rakha.

"Makasih." Mala tersenyum di sela-sela kunyahannya, Mala menatap Rakha begitu dalam. Dari tatapan Mala, ia begitu menyimpan banyak cinta untuk Rakha.

"Dulu kamu orang asing, Kha. Tapi sekarang kamu adalah bagian terpenting dalam hidupku, kamu duniaku. Jangan pernah menghilang ya, Kha. Aku gak tau lagi kalau kamu hilang dari hidup aku. Pasti duniaku ikut hilang, Kha." lirih Mala dalam hati, ia menatap Rakha sendiri.



_____________




"Silahkan duduk, pak, bu." seru pak Andra selaku kepala sekolah.

"Maaf kami sedikit telat, pak." ucap Rafa- Papanya Gizelle sembari duduk di bangku kursi yang ada didepan meja Andra.

Andra tersenyum simpul, ia menarik sedikit ikatan dasi yang melilit dikerah bajunya. "Tidak masalah pak."

"Kalau boleh tau ada apa ya pak. Kenapa kami  di panggil untuk datang ke sekolah?" tanya Marisa- Mama Alifah.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang