fitting baju pengantin (8)

3.5K 336 96
                                    

"Mbak tolong carikan gaun pengantin yang cocok untuk calon istri saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mbak tolong carikan gaun pengantin yang cocok untuk calon istri saya." ucap Rakha dengan raut wajah datar tanpa ekspresi.

Pegawai butik itu dibuat heran. Ia menelisik dua manusia yang ada di hadapan itu dari bawah sampai atas. Calon istri? Apakah pegawai itu tidak salah dengar.

"Mas bercanda, ya?" tanya pegawai itu dengan sedikit sopan

"Saya serius!" tekan Rakha. Ia menatap
pegawai butik itu tidak suka.

"Masak umur masih belasan udah mau nikah." cibir pegawai itu sedikit terkekeh ringan.

Rakha menggeram tertahan ketika pegawai itu mencibirnya.

"Apa jangan-jangan pacarnya hamil duluan, ya, mas. Makanya mau dinikahi." Rakha sudah tidak bisa menoleransi lagi.

Kedua tangan Rakha terkepal kuat, entah kenapa hatinya menjadi panas saat pegawai itu melontarkan kalimat yang menghina dirinya telebih Mala.

"Tarik omongan lo atau lo bakalan menyesal!" desis Rakha dengan suara yang terdengar begitu menyeramkan.

"Tapi bener kan? Yang saya omongin barusan?" tanya pegawai ini sedikit songgong. Ia dengan gencar masih mencibir Rakha dan Mala. Tidak tahukah kalau yang dihadapannya sekarang adalah orang kaya yang memiliki segala kuasa dan manusia berbahaya.

"JAGA, YA, OMONGAN LO!" sengit Rakha menunjuk pegawai perempuan itu dengan jari telunjuknya dan tidak lupa pula dengan nada kerasnya. Kali ini emosinya sudah tidak bisa Rakha kendalikan lagi.

"Rakha udah." tenang Mala dengan mengusap bahu Rakha membuat Rakha sedikit tenang. Rakha beralih menatap Mala dengan tatapan teduhnya.

"Gak bisa, La. Dia perlu aku ajari sopan santun! " geram Rakha ia kembali menatap pegawai itu dengan tatapan tajamnya. Entah kenapa pegawai itu dibuat ketakutan saat aura menyeramkan keluar dari dalam diri Rakha saat ini.

"Ada apa ini ri---" pemilik butik itu menghentikan ucapannya saat menyadari yang ada dihadapannya saat ini adalah putra sulung dari pengusaha kaya raya yang terkenal di mana-mana dan termasuk penyuntik saham terbesar butik yang ia punya saat ini. Sehingga cabang butiknya ada dimana-mana. Butik Butterfly.

"---Tuan muda. Maaf tuan ini ada apa?" tanya Kiara dengan sopan.

"Ini yang Anda bilang butik dengan pelayanan yang sopan!? Cih! Terlalu buruk!" decih Rakha menatap pemilik butik itu dengan nyalang.

"Maksud tuan muda apa?" tanya Kiara dengan wajah yang pucat pasih saat melihat Rakha semarah ini.

"Tanya saja sama pegawai anda. Apa yang dia katakan kepada calon istri saya!" tekan Rakha dengan bahasa formalnya.

"Nadin, apa yang kamu lakukan sampai-sampai tuan muda ini begitu marah?" tanya Kiara menatap Nadin dengan tatapan menuntut jawaban.

"Maafkan saya, bu. Tadi mungkin perkataan saya sangat lancang." ucap Nadin dengan menunduk ketakutan. Ia kini dibuat gelisah di tempatnya.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang