Rakha dengan perasaannya (15)

4.6K 348 139
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Rakha mengelus lembut surai panjang hitam milik Mala. Menatap wajah istrinya yang terlelap damai. "Maafin aku, La. Seharusnya tadi aku nemenin kamu dirumah." lirih Rakha dalam hati. Tubuhnya sedari tadi masih didekap erat oleh Mala sampai-sampai Mala terlelap dalam tidurnya.

"Pasti tadi kamu ketakutan banget ya, sayang." Rakha masih saja menatap wajah teduh Mala. Sesekali memainkan beberapa anak rambut Mala yang menutupi sebagian wajahnya.

"Tidur yang nyenyak, ya." ucap Rakha seraya menundukkan kepalanya dan...

Cup

Rakha mencium puncak kepala Mala dengan sayang. Rakha menatap lekat kearah Mala. Ia sampai sekarang tidak menyangka bahwa gadis yang mendekapnya erat ini adalah istrinya. Gadis yang sebelumnya tidak ia kenal sekarang sudah menjadi istrinya. Gadis yang dulu tidak pernah ada di daftar list kehidupannya kini merangkap menjadi gadis yang begitu berarti buat Rakha. Apapun yang menyangkut Mala itu sama halnya menyangkut Rakha.

"Aku janji, La. Aku bakal cari orang yang udah bikin kamu ketakutan kayak tadi. Aku akan balas dia lebih kejam dari apa yang dia lakukan sama kamu." ucap Rakha.

"Have a nice dream, my sweetheart."

___________


"APA! KENA TEROR!?" pekik mereka yang ada dibascamp.

"Hmmm... Gue juga gak tahu siapa yang neror Mala dan dengan motif apa." ucap Rakha.

"Setelah lo tahu Mala habis diterror lo ninggalin Mala sendirian di apart?" tanya Afan.

"Gue gak sebodoh itu!" desis Rakha, ia menatap Afan dengan tatapan memincingnya. "Gue udah suruh pembantu gue yang ada dirumah buat jagain Mala. Gue juga gak mungkin bahas ini di apart. Nanti takutnya ngeganggu tidur dia." sambungnya.

"Terus menurut lo siapa yang neror Mala?" tanya Zaki.

"Gue belum tahu." jawab Rakha.

"Sejak kapan Mala diteror?" tanya Zayyan.

"Mala gak mau cerita." jawab Rakha

"Mungkin gak sih yang neror Mala itu Gizelle and the geng." seru Aldi.

"Bisa jadi, Rakh. Apalagi Gizelle kan cinta mati sama lo. Lo kan akhir-akhir ini deket sama Mala. Sedangkan Gizelle yang dari dulu ngejar lo aja gak lo lirik sama sekali." timpal Bumi.

"Gue gak mau nuduh tanpa bukti." tukas Rakha.

"Kita bukan nuduh. Kita cuma beranggapan aja." ucap Langit.

"Kita harus selidiki ini secepatnya. Gue gak yakin kalau si peneror itu bakal berhenti buat neror Mala." ujar Rakha.

"Mulai hari ini kita harus lebih ketat jagain ratu kita." ucap Bumi.

"Seujung kuku ratu kita terluka! Kita pastiin luka yang mereka dapat lebih dari luka yang ratu Black Eagle dapatkan!" desis Zaki.

"Jagain ratu kita, ya, bos." ucap Zayyan.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang