satu fakta (18)

3.5K 319 162
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ternyata dunia sempit juga, ya." seringai Arie sembari berjalan mengitari tubuh Mala. Sedangkan Mala ia melirik pergerakan Arie seraya meremas rok seragam. Sementara Devi, dia hanya mematung di tempatnya dengan tatapan tanda tanya besar.

"Ngapain lo disini?" tanya Mala berusaha menyembunyikan ketakutannya.

"Justru gue yang nanya sama lo? Ngapain lo disini!?" tanya Arie dengan tatapan sengitnya.

"Bukan urusan lo!" cecar Mala. Ia memberanikan diri membalas tatapan Arie dengan tatapan tajamnya.

"Lepas!" berontak Mala saat Arie mencengkram pergelangan tangan Mala dengan kuat.

"Gue sekarang tahu, jadi lo sekolah disini?" desis Arie dengan senyum smriknya.

"Mala." cicit khawatir Devi, dia sedikit berjalan cepat kearah Mala dan Arie.

"LEPASIN TANGAN LO DARI PERGELANGAN SAHABAT GUE!" sentak Devi. Ia berusaha melepaskan cengkraman tangan Arie.

"Jangan ikut campur!" Arie mendorong Devi dengan keras sehingga mengakibatkan Devi jatuh tersungkur di atas lantai.

"DEVI!" pekik kaget Mala. Ia menatap Devi dengan rasa cemasnya dan detik selanjutnya ia menatap sengit ke arah Arie.

"JANGAN PERNAH LO SENTUH SAHABAT GUE, BANJINGAN!" teriak Mala dengan lantang.

"Gue gak perduli! Selagi dia ikut campur gue gak segan-segan buat sakiti dia!" ucap Arie seraya menunjuk Devi yang masih meringis dibawah sana. Dorongan Arie tidaklah main-main.

"LO GILA! LO GAK ADA BEDANYA SAMA TEMEN LO! KALIAN SAMA-SAMA, BANJINGAN!" teriak Mala. Ia masih ingat bagaimana perlakuan Arie dan teman-temannya dulu.

"Ternyata lo sekarang tambah cantik, ya." seringai Arie seraya mencolek dagu Mala.

"Lepas!" semakin Mala memberontak, cengkraman Arie semakin kuat dipergelangan tangannya membuat ia meringis kesakitan.

"Gu---"

"Arie." Arie menoleh kebelakang dimana suara itu berasal.

Ck! Arie berdecak kesal saat suara itu menganggu kesenangannya.

"Kenapa, sih!?" kesal Arie menatap sengit kearah siswa yang kini sudah berdiri disampingnya.

"Lo udah ditungguin di lapangan. Pertandingan sebentar lagi bakal dimulai."

"Lo duluan! Sebentar lagi gue nyusul!" sebelum siswa itu benar-benar pergi dari sana, ia sempat menatap Arie dan kedua gadis itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Oke, jangan lama-lama. Gue duluan." siswa itu pun berlari pergi dari sana meninggalkan Arie dan kedua gadis itu.

"Sampai jumpa di lain waktu, cantik!" sebelum Arie beranjak pergi dari sana ia mencolek sebentar dagu Mala.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang