Alea dengan ceritanya (35)

905 135 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Aiden mengusap batu nisan Raysha dengan lembut dan sayang. Hatinya begitu merindukan gadis yang sudah lama meninggalkannya untuk selama-lamanya.

"Sayang, kamu apa kabar disana? Maafin aku baru bisa jenguk kamu kesini." lirih Aiden. Ia menaburkan beberapa kelopak bunga di atas pusar Raysha.

"Maafin aku, mungkin gara-gara aku kamu pergi ninggalin aku. Andai aja kamu dulu mau dengerin penjelasan aku. Pasti kamu masih disamping aku sampai detik ini." pungkas Aiden dengan mengusap batu nisan Raysha.

Hati Aiden bagaikan diremas kuat, rasanya pedih dan perih. Matanya berkaca-kaca. Sekelebat bayangan-bayangan memori saat bersama Raysha seakan-akan terus berputar di otaknya.

"Sampai detik ini, aku masih sayang sama kamu, Sha. Gak ada gadis manapun yang bisa gantiin posisi kamu dihati aku. Sampai saat ini masih kamu pemenangnya." lirih Aiden, tak terasa air matanya jatuh begitu saja dipipinya.

"Ngapain Lo disini!"


_________


"Hoammm.." Mala mengeliat seraya menguap pelan. Ia mengucek pelan kedua matanya. Kepalanya menoleh kearah samping.

"Rakha kemana?" gumamnya saat melihat Rakha tidak ada disampingnya. Ia segera bangun dari tidurnya, menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.

"Mandi kali ya." monolog Mala, ia bangkit dari duduknya sembari menyibakkan selimutnya.

"Kha!" panggilnya sembari berjalan kearah kamar mandi.

"Rakha." ia membuka pintu kamar mandinya namun tidak ada Rakha didalam.

"Rakha kemana sih?" gumamnya. Ia berjalan keluar dari kamarnya.

"Bi, lihat Rakha gak?" tanya Mala yang baru saja keluar dari kamarnya dan kebetulan melihat pembantunya yang sedang menyiapkan makan malamnya sebelum pembantunya itu pulang.

"Tadi bilangnya mau keluar sebentar, Non." jawab pembantunya.

"Keluar kemana, bi?" tanya Mala.

"Saya juga kurang tau, non."

"Ck, kebiasaan banget sih kalau keluar gak pernah bilang dulu." gerutu Mala kesal.

"Maaf, non. Tadi sebenarnya den Rakha mau pamit sama non Mala, tapi non Mala tidurnya nyenyak. Jadi den Rakha mau bangunin non Mala gak tega." Jelas pembantunya.

"Oh gitu, ya, Bi." Mala menganggukkan kepalanya mengerti.

"Kira-kira Rakha kemana ya, bi? Tadi ada bilang sama bibi gak?" tanya Mala lagi.

"Gak ada sih, non. Tadi cuma pamit mau keluar sebentar." jawabnya.

"Oh.. yaudah deh, bi." ucap Mala, "Mala mau mandi dulu bi, gerah soalnya." ucap Mala lalu berjalan meninggalkan pembantunya untuk segera mandi.


RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang