sisi manja Rakha (32)

4K 326 32
                                    

"Fan, dimana Rakha?" tanya Mala, dari raut wajahnya ia nampak begitu khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fan, dimana Rakha?" tanya Mala, dari raut wajahnya ia nampak begitu khawatir. Afan sedari tadi menunggu kedatangan Mala dan Cantika di dalam lobby Apartemen.

"Ada dikamar, La. Tadi udah gue kompres, tapi dia gak mau makan kalau bukan Lo yang nyuapin." ujar Afan.

"Ck!" Mala berdecak kesal detik selanjutnya ia berlari menuju ke dalam.

Sesampainya dia didalam apartemen Rakha, Mala segera menuju ke kamarnya untuk menghampiri Rakha.

Dapat Mala lihat, tubuh Rakha saat ini sedang dibalut selimut tebalnya dengan kain kompres yang berada di keningnya.

"Sayang." samar-samar Rakha mendengar suara yang begitu familiar baginya. Kedua kelopak mata Rakha perlahan terbuka dengan pandangan sayunya.

"Ma--mala." lirih Rakha dengan suara paraunya.

"Kenapa bisa demam?" tanya Mala. Ia duduk dibibir ranjang dan mulai mengambil kain kompres yang ada diatas kening Rakha. Tangannya ia letakan dikening Rakha, berusaha mengecek suhu tubuhnya.

"Alhamdulillah udah sedikit turun demamnya." desah lega Mala.

"Kamu belum makan?" tanya Mala, Rakha menggeleng lemah dengan mata yang menatap Mala sayup.

"Tunggu disini dulu ya. Biar aku buatin bubur." baru saja Mala ingin beranjak, pergelangan tangannya sudah dicengkal oleh tangan hangat Rakha.

"La, jangan pergi." gumam Rakha pelan.

"Aku gak bakal kemana-mana, Kha. Aku cuma mau buatin kamu bubur, itu aja." ujar Mala.

"Aku minta maaf." lirih Rakha. Didalam tatapan Rakha, tersirat kesedihan.

Mala tersenyum manis. "Aku udah maafin kamu. Kamu tunggu disini dulu, ya. Aku mau buatin kamu bubur." ujar Mala.

Rakha menggeleng lemah, "Aku gak nafsu makan, sayang." parau Rakha.

"Kalau kamu gak mau makan. Aku bakalan pergi lagi." ancam Mala.

"Jangan." ucap Rakha.

"Makanya nurut!" kesal Mala.

"Iya aku mau makan." pasrah Rakha.

"Good boy." Mala mengacak rambut depan Rakha pelan.

"Tunggu sini dulu, ya. Aku mau buatin bubur dulu." Rakha perlahan melepas cengkalan tangannya dan mengangguk lemah.

Sedangkan Mala, ia mulai berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur. Dan mulai membuatkan Rakha bubur dan juga jahe hangat.

20 menit sudah berlalu, Mala tersenyum puas karena bubur dan jahe hangat buatannya sudah jadi, "Akhirnya jadi juga." kini Mala mulai mengambil nampang dan meletakan jahe hangat juga bubur itu diatasnya. Setelah itu, ia berjalan menuju kamarnya dengan membawa nampang itu.

"Sayang. Bisa bangun kan?" tanya Mala, ia mulai meletakkan nampang itu diatas nakas yang tidak jauh dari ranjangnya.

"Sini aku bantu." ucap Mala lalu membantu Rakha buat bangun.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang