Awal kehidupan baru (11)

4.8K 338 127
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Rakha," Mala sempat terlonjak kaget saat Rakha tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Rakha, awas! Aku kesusahan masaknya!" kesal Mala. Ia sedikit memberontak didalam pelukan Rakha.

Saat mereka berdua sampai di apartement. Tiba-tiba saja perut mereka terasa lapar. Sehingga Mala berinisiatif untuk membuat nasi goreng.

"Sebentar aja, La." seru Rakha. Kepalanya kini ia sandarkan diatas pundak Mala. Nyaman, itulah yang mereka rasakan saat ini.

Keduanya sempat terdiam sesaat. "Kha, minggir dulu! Ini kapan selesainya kalau kamu kayak gini terus. Pundak aku juga capek!" kesel Mala. Ia berusaha menyingkirkan kepala Rakha dari pundaknya.

Rakha sedikit berdecak kesal namun tidak urung dia melepas pelukannya. "Aku tunggu dimeja makan!" ucapnya lalu pergi dari sana.

Mala menatap punggung Rakha dengan helaan nafas beratnya."Rakha marah?" tanyanya pada dirinya sendiri. Ia masih menatap punggung Rakha yang mulai tidak terlihat di pandangannya. Setelah itu, Mala kembali melanjutkan memasaknya.

Setelah Mala selesai dengan masakannya. Ia langsung membawa nasi goreng buatannya itu ke arah meja makan. Disana terlihat Rakha yang sedang duduk sembari memainkan benda pipih ditangannya tanpa menghiraukan kedatangan Mala.

"Kha, ini nasi gorengnya udah jadi." ucap Mala sembari duduk disebelah Rakha dengan meletakan dua piring nasi goreng dimeja makan.

Rakha yang tadi sibuk dengan kegiatannya melirik kearah Mala sejenak lalu ia kembali fokus dengan benda pipihnya.

"Maaf, Kha." Mala seketika menundukan kepalanya ketika melihat respon yang Rakha tunjukkan.

Rakha melihat kearah Mala dengan helaan nafas kasarnya lalu ia memutuskan untuk meletakan ponselnya diatas meja.

"Jangan nunduk. Aku gak suka!" desis Rakha. Sebenarnya Rakha masih kesal dengan Mala namun saat ia melihat Mala seperti ini membuat relung hatinya terenyuh. Rakha jadi tidak tega.

"Kenpa, hmmm.." tanya Rakha dengan menyentuh dagu Mala. Sehingga membuat kepala Mala kini terangkat dan tatapan keduanya kini saling beradu.

"Kamu marah sama aku?" tanya Mala. Matanya kini menatap Rakha dengan sendu.

"Siapa bilang aku marah? Hmmm.." tanya Rakha balik.

"Tapi res---"

"Stttt... Aku gak marah sayang." sahut Rakha.

"Serius gak marah? Aku minta maaf." ucap Mala.

"Iya, La." ucap Rakha lembut dengan mengusap puncak kepala Mala. "Aku juga minta maaf ya." sambungnya. Dan dibalas anggukan kepala oleh Mala.

"Yaudah yuk dimakan nasi gorengnya entar keburu dingin." tukas Rakha.

"Satu piring berdua aja." ucap Rakha sembari merebut piring yang ada diatas meja depan Mala dan menuangkan nasi goreng itu ke dalam piringnya.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang