Alea! (20)

4K 319 179
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mulai sekarang kalau kamu mau kemana-mana bilang sama aku, ya." ucap Rakha seraya memegang kedua bahu Mala.

"Iya, Kha." jawab Mala.

"Aku gak mau kehilangan orang yang aku cintai untuk yang ketiga kalinya, La." ucap Rakha menatap Mala sendu. Mala bisa lihat dari pancaran matanya bahwa Rakha saat ini banyak menyimpan segudang luka.

"Kamu belum mau cerita sama aku?" tanya Mala. Ia menatap Rakha dengan tatapan lekatnya.

"Beri aku waktu, La. Aku bakalan cerita semuanya sama kamu. Aku janji." ujar Rakha dengan mengangkat satu jari kelingkingnya.

"Janji." seru Mala seraya menautkan jari kelingkingnya.

"Aku janji, sayang." ucap Rakha sembari melemparkan senyum manisnya kearah Mala begitupun sebaliknya.

"Janji apa?" tanya Mala.

"Janji bakalan ceritain semuanya sama kamu." tukas Rakha.

"Oke, aku tunggu janji kamu." ucap Mala dengan melepas tautan kelingkingnya.

"Kamu masuk, ya." ucap Rakha mengelus surai panjang Mala.

"Iya, Kha." ucap Mala.

"Aku juga mau pantau anak-anak yang lainnya." ucap Rakha.

"Iya deh yang ketua osis." kekeh Mala. Ia merapihkan rambut Rakha bagian depan.

"Tapi bagi aku kamu tetap prioritas aku, La." ucap Rakha mengacak rambut Mala gemas.

"Iya deh yang prioritas kamu." ucap Mala dengan cengiran manis khasnya.

"Gemes banget sih, istri aku!" ucap Rakha mencubit kedua pipi Mala gemas.

Mala gelagapan, ia melirik mengawasi sekitar.

"Mas Akha, ngomongnya jangan keras-keras nanti kedengeran yang lainnya." tegur Mala pelan dengan pelototan matanya.

"Maaf, sayang. Keceplosan." ucap Rakha.

"Yaudah sana! Aku mau masuk!" usir Mala.

"Ngusir nih ceritanya?" tanya Rakha dengan wajah cemberutnya.

"Katanya tadi mau pantau yang lain?" tanya Mala.

"Iya sayang, iya." ucap Rakha. "Yaudah kamu masuk, ya. Aku mau pantau yang lain dulu." sambungnya.

"Yaudah aku masuk duluan, ya." pamit Mala. Ia baru saja ingin melangkah masuk ke dalam kelasnya namun---

"Tunggu." cegah Rakha sambil mencengkal pergelangan tangan Mala.

"Kenapa?" tanya Mala.

"Morning kiss.." Mala melototkan matanya sempurna.

"Gak ada! Gak ada! Ini disekolah, Kha!" tolak Mala.

RAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang