"Sayang, bangun." lirih Rakha sembari menggenggam erat tangan Mala lalu ia tempelkan dipipinya mengelus lembut anak punggung tangan Mala. "Jangan bikin aku khawatir." sambungnya.
"Eunghhh..." lenguh Mala, matanya kini mengerjap berusaha menyesuaikan cahaya yang kini mulai masuk diretina matanya.
"La.." mata Rakha berbinar seketika. Ia tersenyum menatap Mala yang saat ini sudah kembali sadarkan diri.
"Rakha," lirih Mala menatap Rakha dengan mata yang sedikit menyipit. "Aku ada dimana?" tanya Mala dan detik selanjutnya ia meringis seraya memegang kepalanya yang sedikit berdenyut.
Rakha bangkit dari duduknya dengan wajah khawatirnya. "Ada yang sakit?" tanya Rakha seraya memegang lembut rambut kepala Mala.
"Aku gapapa, Kha. Cuma sedikit nyeri aja." jawab Mala mencoba menenangkan suaminya.
"Kenapa bisa kena bola? Hmmm.." tanya Rakha sembari mengelus puncak kepala Mala dengan sayang.
Mala menatap Rakha dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Ia tidak mungkin mengatakan bahwa ia waktu itu sedang melamun. Itu sama saja memberi tahu Rakha soal teror yang akhir-akhir ini ia alami.
"Gapapa tadi mungkin kurang fokus aja, Kha." jawab Mala, lalu ia meringis pelan mencoba menghalau perhatian Rakha.
"Masih sakit?" tanya Rakha dengan raut wajah cemasnya.
"Sedikit. Tapi gapapa, kan aku kuat." jawab Mala dengan senyum terbit dibibirnya.
"Kuat kok pingsan." gurau Rakha lalu terkekeh pelan. Ucapan Rakha membuat Mala cemberut.
"Kenapa bibirnya kayak gitu? Minta aku cium, hmmm.." tanya Rakha.
"Apasih modus banget!" cibir Mala.
"Gemes banget sih sayangnya aku." gemes Rakha dengan mencubit gemas pipi chubby Mala.
"Rakha, sakit." ringis Mala sembari mengelus pipinya.
"Mana yang sakit?" tanya Rakha.
"Ya pipi aku lah. Masak kaki aku." sewot Mala melirik sinis kearah Rakha. Bukannya marah, Rakha dibuat terkekeh oleh sikap Mala.
Cup!
Cup!
Mala melototkan matanya sempurna saat kedua pipinya dikecup singkat oleh bibir basah milik Rakha.
"Udah gak sakit lagi kan?" tanya Rakha dengan senyum yang terbit dibibir tipisnya.
"Rakha," lirih Mala.
"Kenapa?" tanya Rakha menatap Mala intens.
"Kamu tahu gak?" tanya balik Mala.
"Gak tahu, emang kenapa?" tanya Rakha.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHA
Teen Fiction⚠️ Warning! Banyak bahasa kasar dan adegan kekerasan. Jadi, bijaklah dalam membaca setiap paragraf! "Kita adalah dua insan yang memang sengaja dipertemukan oleh takdir." ___________ "Jangan jauh-jauh dari gue. Bunda udah percayai gue buat jagain lo...