TRL.01

4.6K 331 45
                                        

Kenzie pov:

"Hari pertama, misi pertama, hah gak pernah gue bayangin kalo umur yang udah menginjak 26 tahun harus pake seragam sekolah lagi" Aku bercermin pada kaca yang tertempel di dinding kamar ku

Aku pernah berpikir begini saat sekolah dulu, aku akan punya anak di umur 25 tahun, dan sudah mempunyai perusahaan sendiri di umur segitu.

Tapi aku harus mengubur dulu mimpi itu, di kala papah memintaku untuk sekolah lagi di Akademi Militer.

Agak sedikit gila memang orang tua satu itu, tapi jangan salah! begini juga aku sangat sayang sama papa, kalo tidak ada beliau aku gak akan mungkin bisa sampe saat ini.

Oiya apa aku boleh bercerita sedikit tentang ibuku, boleh dong yah! Ibuku seorang guru yang sangat hebat, anak didiknya dulu banyak yang menjadi orang sukses itu kata papa ku, tapi aku akan percaya itu karena apapun cerita tentang ibuku aku akan mempercayai nya.

Dia meninggal saat aku masih duduk di bangku SMP, apa kalian ingin tahu kenapa ibuku meninggal??

Banyak yang bilang, "Ya, itu karena takdir!" aku memang tidak bisa membantah fakta itu, namun di sisi lain, dia depresi karena tekanan dari orang tua murid. Kalian tahu, orang kaya suka berbuat seenaknya, dan itu pernah terjadi pada ibuku dulu.

Ibuku dulu sering bercerita pada papa, katanya dia mendapat ancaman dari salah satu wali murid yang kala itu akan berlangsung nya ujian nasional masuk ke perguruan tinggi, agar anak nya mendapatkan nilai yang sesuai untuk bisa masuk ke Universitas itu.

Tetapi ibuku tidak mau di suap, dia tidak menerima sepersen pun uang, dan hasil nya dia sering mendapatkan teror dan ancaman, karena dulu pun papa belum sekuat sekarang kedudukan nya. Nah maka dari kejadian itu lah, papa mau mendirikan sebuah Agensi ini.

Kenzie Pov End:

"Identitas kamu di hari pertama tetap menjadi Kenzie" jelas Keynal

Keduanya kini tengah melakukan sarapan, hal ini di wajibkan oleh Keynal, karena mereka berdua sangat sulit sekali mencari momen berdua.

"Pah boleh gak sih kalo aku bunuh aja anak nya" ujarnya Kenzie seraya memasukan makanan ke dalam mulut nya

"Hilih kamu ini, gak sabaran banget! sekiranya masih bisa di rubah jangan dulu, tapi kalo udah ngeyel, nah baru itu terserah kamu" tutur Keynal, sang empu tersenyum simpul saat mendengar penuturan sang ketua.

"Papa jadi cari agen wanita, emang nya aku doang gak cukup gitu?"

"Permasalahan bukan hanya terdapat pada anak laki-laki, kadang kala anak perempuan bisa lebih bandel dari itu"

"Dua tahun lalu, ada seorang guru yang katanya melakukan tindak bunuh diri, pihak sekolah sebenarnya sudah mengusut ini, tetapi mereka tidak punya cukup bukti untuk menemukan fakta sebenarnya" Kenzie senantiasa menyimak apa yang di katakan Keynal

"Tapi istri dari guru tersebut meyakini adanya kejanggalan atas kematian suaminya, maka dari itu papa putuskan untuk mencari satu agen wanita hang menurut papa pantas"

"Dan papa yakin, kamu tuh orang nya gak seganan, biarin masalah wanita, di selesaikan juga sama wanita" Kenzie memutar bola matanya malas

"Papa udah nemu orang nya?"

"Ada, dan orang itu akan muncul beberapa hari lagi"

"Kenapa papa senyum kaya gitu" tanya nya heran, senyum itu seperti sedang menyembunyikan sesuatu, pikir Kenzie.

"Umur nya gak jauh beda loh sama kamu"

"Lah apa hubungan nya pak tua keynal"

"Heh gak sopan banget mulut kamu, minta papa rotan hah!"

THE REAL LESSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang