TRL.24

1.9K 236 23
                                    

Saat ini di Mansion megah milik Keynal, Shani dan juga Gracias tengah memasak untuk makan malam, sebetulnya hanya Shani saja, Gracias bagian mencicipi dan merecoki kegiatan Shani memasak bersama Nira.

"Gracias jangan masukan lagi garam nya, itu sudah cukup" cegah Shani saat Gracias akan memasukkan garam lagi pada sup yang sedang di masak

"Tapi Alexa ini belum cukup garam nya" pungkas Gracias, Shani mengambil air sup itu dengan sendok yang ada di tangan nya

Ia arah kan sup itu pada mulut Gracias berniat agar anak itu mencicipi sedikit "nih coba kau rasakan" titah Shani, Gracias membuka mulut nya sedikit dan menerima suapan itu dari Shani

"Gimana" tanya Shani

"Hehe iya udah pas ternyata" cengir Gracias, Shani menggelengkan kepalanya melihat itu, sedangkan bi Nira sedikit terkekeh melihat perdebatan keduanya yang sedari tadi tak ada habis nya

Masakan hampir saja selesai, namun ada yang aneh dari Gracias, ie seakan menahan sesuatu yang akan keluar dari mulut nya.

Uhuk

Uhuk

Uhuk

Gracias terbatuk, dia membekap mulutnya nya sendiri dan langsung berlari menuju kamar mandi yang ada di dekat dapur.

Shani yang melihat itu tentu saja kaget, sebelum Gracias tadi berlalu pergi tadi dia sedikit melihat bercak darah, dia mengikuti nya hingga ke depan pintu kamar mandi

Shani bisa mendengar suara batuk berat dari dalam kamar mandi "GRACIAS ALDARA KETLOVLY KAU KENAPA" teriak Shani menggunakan nama lengkap Gracias

Tak ada jawaban dari Gracias membuat Shani sedikit khawatir, "ALDARA JAWAB AKU KAU KENAPA" tanya Shani lagi dengan berteriak dari balik pintu

"Kenapa Shani" tanya Kenzie, dia turun ke bawah setelah mendengar teriakan Shani yang pertama

"Gracias tadi batuk, dan dia sedikit mengeluarkan dahak berdarah" tutur Shani

"Tapi siapa Aldara" tanya Kenzie

"Nama tengah dari Gracias, sudah lah kau jangan banyak bertanya" tukas Shani, dia kembali menggedor pintu

"Aldara Plis buka pintunya, kau sengaja membuatku khawatir HAH" sentak Shani di akhir kalimatnya

"Shani jangan membentak nya, dan kau ini denial sekali" pekik Kenzie yang berdiri di sebelah Shani

Sang empu hanya melirik nya sekilas, lalu dia kembali menggedor pintu "Aldara plis jawab aku" ucap Shani yang kini terdengar lirih

"Plis Aldara, jangan membuatku khawatir, kau memang menyebalkan tapi kau bagian dari hidup ku juga" batin Shani lirih, tak terasa air mata turun tanpa ia duga

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan Gracias yang wajah nya kembali berseri, tak seperti tadi saat dia akan masuk ke kamar mandi.

"Alexa kau mengkhawatirkan ku" tanya Gracias berbinar

Shani buru-buru menyeka air matanya "ck, anak ini malah bertanya hal konyol, mana ada aku meng khawatirkan mu" ujar Shani

"Nah mulai kan denial nya" batin Kenzie

"Ah Alexa kau ini selalu saja, tenang saja aku tidak apa-apa tadi hanya batuk biasa" tutur Gracias, Shani memejamkan matanya lalu membuang nafas nya kasar

"Kau berbohong Gracias, apa yang sebenarnya terjadi padamu" batin Shani menatap sendu Gracias

"Sudah ayo kita makan malam dulu, kalau terjadi apa-apa hubungi saja saya" imbuh Kenzie, keduanya menoleh lalu mengangguk, namun saat mereka akan berbalik badan, tubuh gagah milik Keynal berdiri di hadapan mereka.

THE REAL LESSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang