TRL. 45

2.2K 253 22
                                    

kejar-kejaran antar mobil terjadi di sebuah jalan tol yang cukup ramai, mobil yang Shani kendarai berusaha menyamakan kecepatannya dengan mobil yang membawa adik bungsu Galen

Sementara itu Kenzie beserta Galen, Brian dan juga Christy cukup jauh tertinggal di belakang. Kenzie dapat mengandalkan alat pelacak yang di simpan di dasbor mobil Shani.

"Sampai terjadi apa-apa dengan adik ku, jangan harap si tua bangka itu bisa melihat matahari esok pagi" ucap Galen

"Sorry Galen" celetuk Kenzie. "Aku tidak akan memaafkan mu sebelum adik bungsu ku kembali" Kenzie menghela nafas berat

Dia sangat merasa bersalah akan peristiwa ini, bagaimana tidak pasalnya memang Kenzie yang menyuruh Shani untuk membawa adik bungsu Galen agar mereka bisa mengobrol lebih intens.

"Oh ayolah cepat" ucap Brian khawatir

Tak hanya itu, sekitar 30 mobil Jeep hitam berada di belakang mobil Kenzie. Para bawahan Kenzie yang sudah terlatih di tambah dengan persenjataan yang lengkap.

Melalui radio yang terpasang di mobil, ia berusaha untuk bisa menghubungi Shani terlebih dahulu, saluran demi saluran ia cari agar tepat dan terhubung dengan milik Shani

Grkkk

"Shani apa kau masih di sana" ucap Kenzie

"Kenzie, akhirnya terhubung juga"

"Tidak bisakah kau lebih cepat sedikit, mobil yang membawa adik Galen sudah keluar dari jalan Tol, dan sekarang mobil itu mulai menjauh dari permukiman"

"Bisa babe, kau harus tetap mengikuti mereka, jangan sampai lengah ataupun celaka yah"

"Aku bisa menjaga diri walaupun sedikit merasakan ngilu" kesal Shani

"M-maaf babe"

"Gak ada waktu itu untuk itu sekarang. Kau percepat laju mobil mu kenzie"

Mendengar nada panik dari Shani, Kenzie lantas menginjak pedal gas nya, "bang Kenzie tetap tenang" seru Christy

"Kita harus cepet dek"

___________

Perjalanan mereka terhenti di sebuah tempat yang di sebutkan oleh Christy. Hutan lebat yang di penuhi oleh pohon pinus di tambah kabut dingin yang menyelimuti

Dari kejauhan Kenzie bisa melihat mobil Shani yang sudah terparkir cukup Jauh, Kenzie membawa rombongan nya menuju tempat Shani.

"Babe" ucap Kenzie, Shani langsung memeluk nya erat

"Maaf aku sedikit terlambat" Shani mengangguk dalam dekapan nya

Pelukan keduanya terlepas "Galen aku minta maaf" cicit Shani

"Tidak apa, yang terpenting sekarang keselamatan adik bungsu ku" ujar nya

"Sekarang apa rencana mu orang sok tau" tanya Galen kesal pada Kenzie

Dalam waktu yang terbilang cukup singkat Kenzie berhasil menyusun rencana nya sedemikian rupa.

Tiga orang penembak jitu ia posisi kan pada barisan dua sisi dan satu berada di tengah. Puluhan orang lain nya di susun untuk mengendap dengan di bekali senjata laras panjang AK47

"Galen, Brian kau ikut dengan ku untuk mengambil kepala si tua bangka itu" ucap Kenzie, Alister bersaudara itu mengangguk

"Shani, Christy kalian hati-hati, penyihir jahat itu berada tepat di belakang para guardian nya" dengan persiapan yang matang dan tanpa di ketahui oleh yang lain ternyata kenzie sudah menyabotase beberapa cctv gedung tua yang berada di tengah hutan itu

THE REAL LESSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang