TRL. 16

2.1K 249 17
                                    

Di lapangan saat ini tengah terjadi kericuhan, ada dua orang laki-laki yang tengah bertengkar.

Lebih tepat nya satu pemuda itu lebih mendominasi pertarungan, para siswa siswi pun berhamburan keluar kelas, mereka ingin menyaksikan pertengkaran itu.

Sementara itu satu siswi tengah menangis di pinggir lapangan, tak lama dari itu datang Shani yang menenangkan wanita yang sedang menangis itu.

"Dia melakukan apa saja padamu" Tanya Shani, dengan mimik wajah datar dan pandangan mata yang terus tertuju pada dua orang yang sedang berkelahi.

"D-dia berhasil r-remas dada aku hiks" Ucap nya sesenggukan

"A-aku coba berontak, tapi tenaga aku k-kalah hiks"Shani membawa ke dalam dakapan nya, tapi pandangan tak ia alihkan sama sekali.

"Aku berharap Kenzie berhenti mukulin anak itu, dia bisa mati kalo terus terusan kena pukulan Kenzie" Batin Shani

Saat istirahat sedang berlangsung, Kenzie sedang berkumpul bersama teman satu kelas nya di satu meja yang sama, begitu pula Shani.

Namun saat sedang dalam kegiatan makan nya, Emma berteriak bahwasanya Gina di seret ke taman belakang oleh seorang siswa.

Tanpa pikir panjang Kenzie berlari mengejar, di susul oleh shani, namun Shani sudah bisa menduga bahwasanya ini dalangi oleh orang yang sama.

Saat Kenzie datang keadaan Gina sudah sangag kacau, kancing di bagian atas nya sudah terbuka, namun dengan capat Kenzie memberikan satu pukulan, hingga akhirnya Kenzie menyeret siswa itu ke lapangan

"KENZIE UDAH" teriak Shani, Kenzie yang berada tepat di atas tubuh siswa yang sudah lemah itupun menoleh, bak terhipnotis Kenzie meredakan amarah nya, nafas nya masih memburu, dia kembali menoleh pada lawan nya yang sudah terkapar dengan Bersimbah darah di seluruh wajah nya.

Cuih

Kenzie meludahi wajah nya, setelah nya ia menoleh kembali pada Shani, Kenzie menyuruh keduanya untuk mendekat.

Dengan langkah gontai Gina di tuntun oleh Shani mendekat ke arah Kenzie. "Lo tadi liat dia sama siapa aja" Tanya Kenzie pada Gina saat sudah berada di hadapan nya, kejadian itu tak luput dari mata para siswa siwi, mereka bergidik ngeri melihat kemarahan Kenzie.

"A-aku gak inget, T-tapi tadi aku kaya liat kepala sekolah dari kejauhan sebelum kamu dateng Ken" Tutur Gina, Kenzie dan Shani saling memandang, keduanya menganggukkan kepala seperti sedang ber telepati.

"Woy sini lu bertiga" Teriak Zayn pada tiga orang siswa yang berada di pinggir lapang, bisa di pastikan mereka adalah anggota OSIS

Bisa di pastikan mereka adalah OSIS, ketiganya menghampiri Kenzie dengan langkah yang gemetar, "bawa dia ke UKS, pastikan nyawanya selamat, dan suruh anggota yang lain buat tutup semua akses keluar masuk sekolah ini" Tutur Kenzie

"SEKARANG DONGO" sentak Kenzie karena mereka bertiga tidak ada pergerakan sama sekali, ketiganya mengangguk cepat, dua orang membawa siswa yang terluka, dan satu orang lagi pergi menutup gerbang atas perintah Kenzie.

"Shan amanin Gina, saya mengurus sisanya" Titah Kenzie, Shani mengangguk tanpa mau membantah, kali ini ia cukup di buat takut dengan kemarahan Kenzie yang sudah memuncak.

Kenzie berlari dari arah lapang menuju gedung sekolah, namun langkah nya kurang cepat sepertinya, karena dia melihat kepala sekolah sudah berhasil keluar lingkungan sekolah.

"BAJINGAN TUA SINI LO BANGSAT" umpat Kenzie, dia berteriak sepanjang lorong sekolah, siswa-siswi yang melihat itu heran campur senang, karena ini adalah akhir dari si kepala sekolah brengsek itu.

THE REAL LESSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang