TRL.15

2.2K 246 18
                                    

Pagi hari di sebuah Mansion yang megah,Kenzie masih betah dengan dunia mimpinya.Ah ya,malam ini Shani menginap di Mansion milik Keynal,dan malam tadi sepertinya menjadi malam yang paling berkesan bagi Kenzie maupun Shani.

Bagaimana tidak, malam tadi keduanya sempat cekcok,entah apa yang mereka ributkan,yang jelas Kenzie ingin mengambil bagian nya untuk kepala sekolah nanti.

Dan setelah perdebatan panjang itu, Shani berniat untuk ke toilet yang berada di bagian lantai bawah,karena posisinya pun masih berada di bawah,namun naas nasib sial menghampiri yang mengakibatkan Shani hampir saja tergelincir.

Hampir? Yap,karena Kenzie dengan sigap menahan bobot tubuh Shani, pandangan keduanya sempat bertemu,dan kejadian itu tak luput dari pandangan Keynal.

Kita beralih pada Shani yang sedang memasak di dapur,dengan di bantu oleh asisten di Mansion itu.

"Bi tolong cek nasinya udah matang apa belum"pagi ini Shani bangun lebih awal,dia sengaja karena ingin melakukan kegiatan memasak

"Baik non"ucap nya,

"Bi jangan panggil non yah"protes Shani,namun dengan mimik muka yang tenang

"Itu atas suruhan den Kenzie, katanya non calon nya,sudah yah saya permisi"ucap nya sembari melenggang pergi meninggalkan Shani yang kesal,Shani memainkan rahang nya,dia mematikan kompor dan langsung berlalu.

Keynal yang menyaksikan itu tertawa di atas, padahal ini adalah idenya "Haha,abis ini pasti berantem lagi nih,bi ina emang paling bisa di percaya"gumam nya,Ina adalah panggilan asisten di rumah nya.

Kepergian Shani tadi ternyata menuju kamar Kenzie,dengan perasaan kesal Shani mengetuk pintu kamar Kenzie yang masih tertutup rapat itu.

Tok

Tok

Tok

"Kenzie,bangun gak kamu"teriak Shani, karena tak mendapatkan jawaban Shani mencoba memutar knop pintu kamar Kenzie yang ternyata tidak terkunci.

"Masih tidur ternyata"gumam Shani sembari mendekati ranjang Kenzie

"Kenzie bangun"ucap Shani sembari menggoyangkan tubuh Kenzie.

"Eungh"lenguhan terdengar dari mulut Kenzie, dengan cepat Shani kembali menggoyangkan tubuh Kenzie.

"Bangun"sentak Shani,dengan perasaan kaget Kenzie membuka matanya,namun pandangan nya masih kabur.

"Eungh,apa Shani,saya masih ngantuk"racau Kenzie,Shani menarik lengan Kenzie,sang empu terduduk,sembari mengucek matanya.

"Jangan di kucek nanti sakit"sengah Shani sembari memegang tangan Kenzie,dia menoleh dan tersenyum ke arah Shani

"Pag-"

Pletak

Ucapan Kenzie terpotong karena mulut nya di sentil oleh Shani.

"Aduh S-sakit,apaan sih Shan"kesal Kenzie

"Kdrt tau gak"tambah nya,dia memegang bibir nya yang sakit akibat sentilan Shani tadi.

"Mana bisa gitu"pungkas Shani

"Kamu yang apaan,bilang sama bi Ina kalo saya calon kamu"cecar Shani

"Hah,calon apa,terus saya juga gak bilang apa-apa sama bi Ina,kamu sehat kan"bantah Kenzie

"Ya saya sehat lah, bisa-bisanya kamu nanya gitu sama saya, sekarang jawab kenapa kamu bilang gitu sama bi Ina"tukas Shani

"Ya saya bilang apa Shani,suer deh saya gak bilang apa-apa"memang benar Kenzie tidak merasa bilang apapun pada bi Ina.

THE REAL LESSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang