Kenzie membuka matanya, badan nya terasa pegal akibat tertidur di kursi kebesarannya beberapa jam lalu. Photo Shani masih dalam genggaman tangan Kenzie, saat ia lihat kembali, air matanya tak terasa turun melalui pipinya.
"Aku selalu berharap bisa membawa kamu pulang Shani" gumam nya. "Kamu dimana" tambah nya, terdengar lirih.
Waktu kini menunjukkan pukul 9 pagi, itu artinya Vikram tidak bisa menemukan keberadaan Shani dalam rentang waktu yang telah di tentukan oleh Kenzie.
Kenzie bangkit dari kursi nya, dia berjalan ke kamar mandi untuk kembali menyegarkan badan nya. Pikiran nya kini terbagi menjadi dua, satu pada Gracias yang tengah di rawat, dan satu lagi tentunya Keberadaan dan keselamatan Shani di luar sana.
Satu jam lamanya Kenzie berendam dalam bathtub, dengan lima menit sebelumnya dia menenggelamkan kepalanya.
"Huh, huh, huh, gue harus nyusun strategi dari sekarang, Tuan Vikram bilang kemungkinan lawan Shani bukan kelompok Yakuza biasa, dia orang yang cukup berpengaruh" gumam Kenzie
Pukul 05:00 pagi tadi, sebelum Kenzie benar-benar memejamkan matanya dia di datangi oleh Vikram. Tujuan pertamanya adalah mengabari bahwasanya dia tidak bisa menemukan nya dalam satu jam, dan yang kedua dia memberi tahu Kenzie bahwasanya musuh Shani bukan lah dari kelompok Yakuza biasa.
"Aku khawatir tentang keselamatan kamu Shan" ucap nya Lirih
Meskipun Kenzie tahu Shani orang yang sangat terlatih, tetapi tetap saja dia perempuan yang mempunyai kelemahan.
______
Kita beralih pada sosok Gracias yang baru saja terbangun dari tidur nya, dia mengerjapkan matanya, mengedarkan pandangan nya pada setiap sudut ruang VVIP nya di rumah sakit.
Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Areeta yang tengah menonton siaran kartun di televisi. "Areeta kau tidak sekolah" celetuk nya. Areeta langsung mengalihkan perhatian nya pada Gracias
"Lo gak ingat kah, kalo sekarang hari minggu Gracias" ucap Areeta. "Aku lupa Areeta, oh ya ini jam berapa" tanya Gracias
"Ini baru jam 7 pagi, itu sarapan lo tadi udah di anter sama suster. Lo mau makan sekarang" Gracias menjawab nya dengan gelengan kepala
"Terus lo mau apa" tanya nya lagi. "Bisa minta tolong gak ambil hp aku di situ" titah Gracias, lokasi tempat hp Gracias memang cukup Jauh, hal itu di saran kan oleh dokter agar radiasi nya tidak terlalu cepat.
Areeta turun dari sofa dan berjalan menuju tempat Handphone Gracias berada. "Nih, lo mau nelpon siapa" tanya Areeta. "Kenzie" jawab Gracias, Areeta paham dan mengangguk.
Dengan satu kali percobaan Telepon nya langsung terhubung dengan Kenzie.
"Selamat pagi Kenzie, kau sedang apa" tanya Gracias
"Pagi Gracias, aku baru saja selesai mandi, apa kau sudah sarapan, sekarang kan di sana sudah jam 7" tutur Kenzie
"Sarapan nya udah ada, aku cuman masih males aja, bagaimana keadaan mu disana"
"Aku baik-baik saja, hanya saja aku belum bisa menemukan keberadaan Shani" ujar nya dengan intonasi yang pelan
"Tak apa Kenzie, tetap semangat yah, kau jangan lupa sarapan" Gracias sama sekali tak melunturkan senyum nya
"Terimakasih Gracias, yasudah aku mau mengurus dulu sesuatu, dan ingat kau harus menghabiskan sarapan pagi mu" peringat Kenzie
"Iya bawel, tenang aja aku sudah terbiasa ko dengan makanan hambar itu sekarang" ucap nya di barengi ke kekehan
"Haha bagus gadis pintar, jangan lupa minta Areeta untuk membantu mengelap badan mu yah, aku menyayangimu"
"Iya kenzie, aku pun menyayangimu"

KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL LESSON
AksiShani Alexa "Hahhh sudah lama tidak mencium bau aroma SMA" "selamat menjadi murid lagi shani" kenzie "Pintar sekali anak-anak sekarang, mereka bermain tanpa melibatkan tangan nya menjadi kotor, dan selalu saja bersembunyi di ketiak orang tuanya" "s...