"Siapa mereka, dan apa tujuan mereka sekolah kesini" Batin seorang pria paruh baya, dengan kepala pelontos di bagian tengah nya
Dia memegang dua data murid yang sedari tadi menganggu pikiran nya
"Kenzie" Gumam nya, dia melihat beberapa lembar tentang data diri di kertas putih itu
"Anak ini yang katanya tadi mau menyelidiki tentang kasus itu" Monolog nya sembari tersenyum smirk
"Coba aja kalo bisa, gak tau aja dia kalo hukum bisa di beli" Dia tertawa puas seakan mengejek kenzie
Kembali pada Kenzie yang sudah mengikat guru cabul itu di ruang alat olahraga, sempat ada pemberontakan namun kepala pak Regar harus terkena tendangan dari Kenzie, Shani dia tadi ijin untuk pergi berganti baju terlebih dahulu
*kenzie pov
"Hah guru bajingan, gue bunuh juga lo, berani-beraninya pegang tangan Shani" Lagian gue aneh banget ya, kenapa juga harus marah, harus gak suka, pas tadi guru cabul ini pegang tangan shani
Kalian tahu Shani itu cantik, dia penjelmaan wanita yang sempurna menurut ku, maka aku sedikit tak rela jika guru cabul ini memegang tangan Shani
"Gue kasih tanda ah di wajah ni orang cabul" Enak nya gue apain yah, mumpung Shani juga belum balik lagi ke sini
Kau tau, tadi Shani sempat memperingati ku agar tidak menghajar nya lagi, tapi aku tak bisa, tubuh ku seakan bergerak sendiri untuk menghajar bajingan ini
Bugh
Bugh
"Hah bajingan gila, mengerang lah, tidak akan ada yang membantumu, ini akibat nya kalo kau berbuat kurang ajar, dan satu lagi kau tadi menyentuh tangan Shani" Aku seakan bangga setelah mengatakan itu
"Ekhemm"
Kenzie pov end
"E-eh, Shani udah selesai, yu langsung aja" Ucap Kenzie kikuk
"Aduh dari kapan yah dia di sini" Batin Kenzie sedikit panik
"Tadi saya bilang apa" Ucap Shani dengan wajah datar nya
"Tuh kan dia liat" Kenzie seakan tak tenang dengan kehadiran Shani yang mendadak ini
"I-itu a-anu, Ck, kenapa susah banget sih buat di ajak ngomong di mulut" Kesal Kenzie sembari memukul pelan bibir nya
Kenzie menghampiri Shani yang sedang berdiri mematung di depan pintu, entah keberanian dari mana hingga tangan nya kini terulur memegang tangan Shani
"Maaf tidak menuruti kata mu, dan ini untuk menghapus bekas pegangan tangan si bajingan itu" Tutur Kenzie dia menarik pelan Shani
Degh
"Apa-apaan kenzie ini" Batin Shani, ia memainkan rahang nya untuk menyembunyikan senyuman nya
"Kita gak mungkin kalo bawa dia sekarang" Tukas Shani, mereka berdua berdiri di hadapan pak Regar yang sudah terkapar
"Tadinya saya mau melilit leher nya, lalu mengangon nya seperti kambing, tapi kau malah menghajar nya lagi hingga pingsan" Shani tak sadar tangan nya masih dalam genggaman Kenzie, hinga beberapa detik kemudian dia melepas cengkraman itu
Kenzie menggaruk tengkuk nya yang tak gatal itu, di barengi dengan cengiran khas nya "y-ya maaf tadi cuman kelepasan aja" Shani berdecih mendengar ucapan kenzie, karena dia tau orang ini sedang beralibi
"Selanjutnya kau yang harus bertanggung jawab, angkat dia dan bawa ke mobil" Titah Shani, kenzie mau tak may harus melakukan nya
"Badan udah kaya buntalan kentut, padahal ni setan guru olahraga" Gumam kenzie
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL LESSON
ActionShani Alexa "Hahhh sudah lama tidak mencium bau aroma SMA" "selamat menjadi murid lagi shani" kenzie "Pintar sekali anak-anak sekarang, mereka bermain tanpa melibatkan tangan nya menjadi kotor, dan selalu saja bersembunyi di ketiak orang tuanya" "s...