TRL. 33

2.2K 240 30
                                        

Hari telah berganti, dua hari lalu kenzie sudah berhasil menguasai setengahnya dari sekolah yang ia tangani. Dan pagi ini Kenzie tengah melakukan sarapan bertiga dengan Keynal, dan juga Gracias

Tidak ada percakapan, hanya dentingan sendok yang beradu dengan piring, namun Kenzie selalu curi-curi pandang pada Gracias yang tengah memakan makanan nya dengan tenang dan juga khidmat.

Terbesit lagi bayangan Shani dalam ingatan Kenzie, tentang setiap paginya ada saja hal selalu di ributkan dengan wanita berdarah jepang itu. Ada satu hal yang Kenzie ingat dan akan terus ada dalam memori otak nya, yaitu Shani yang tengah memakai apron mendiang sang ibu.

Kepergian Shani tentu membuat pikiran Kenzie sedikit kacau beberapa waktu lalu sebelum Kenzie kembali membuka hatinya untuk Gadis yang bernama Gracias itu, tetapi tetap saja nama Shani masih tersimpan rapat-rapat di dalam otak dan hatinya.

"Kalo makan gausah buru-buru Gracias" ucap Kenzie, dia rela sedikit berjinjit dari tempat nya untuk sekedar menyeka sisa makanan yang belepotan di samping bibir Gracias

"P-padahal kau hanya perlu memberi tahu aku saja Kenzie" ucap Gracias sedikit gugup, Kenzie yang mendengar itu menampilkan senyum manis nya

Keynal memperhatikan interaksi keduanya pun ikut tersenyum hangat "mungkin ini sudah jalan nya, tapi aku masih penasaran akan perginya Shani, kenapa lokasi nya sulit sekali untuk di lacak" batin Keynal

Selepas kepergian Shani beberapa waktu lalu Keynal tentu saja tidak tinggal diam, dia menyuruh beberapa anak buah nya untuk mencari keberadaan Shani, ingat hanya mencari!! Keynal bukan tidak bermaksud untuk membantu tetapi Shani tetap lah Shani, wanita yang keras kepala, dia akan melakukan cara apapun untuk mewujudkan keinginannya itu.

"Kenzie langkah selanjutnya apa yang akan kau lakukan" tanya Keynal

"Bian dan Bion kemarin memberi tahu bahwasanya aku tidak akan mungkin bisa langsung bertemu dengan pemimpin sekolah itu" tutur Kenzie

Keynal mengkerut kan kening nya "mengapa demikian" tanya Keynal lagi

"Ada empat orang di bawah Galen, mereka di sebut dengan Empat Naga atau apalah itu, aku harus menghadapi mereka terlebih dahulu sebelum langsung bertarung dengan Galen" ungkap Kenzie

"Apa papa harus turun tangan, sepertinya itu akan cukup sulit" ujar Keynal

"Pak tua aku tidak tahu kau sedang mengejek ku atau sedang memberikan perhatian, yang jelas aku akan menyelesaikan semuanya sendiri" imbuh nya dengan mata menatap tajam ke arah Keynal

"Ow ow ow, santai dong santai natap nya,  papa kan cuman nanya anak nakal"

"Ck, kau tidak ada bedanya pak tua, entah itu sedang bertanya ataupun sedang mengejek anak ganteng mu ini" sombong kenzie sembari mengibaskan poni rambutnya ke belakang

"Idih narsis banget depan Gracias"
"Lihat Gracias, kau mau gitu dengan anak nakal seperti Kenzie ini" tanya Keynal, Kenzie semakin di buat nya kesal akan pertanyaan yang Keynal layangkan pada Gracias

"Hihi, aku akan menerima kenzie apa adanya Tuan keynal" pekik Gracias, Kenzie tersenyum lebar mendengar nya

Sedangkan keynal malah kesal sendiri karena Kenzie menjulurkan lidah ke arah nya, "uhuk uhuk uhuk" terdengar batuk dari Gracias, dia reflek menutup mulut nya, saat dia buka kembali ada bercak darah yang sedikit tertempel di tangan nya

"Again" gumam Gracias, dia langsung berlari menuju Toilet

"Kenzie kejar Gracias" titah Keynal, dengan cepat Kenzie mengikuti Gracias

Setibanya di toilet, pintu itu terkunci dari dalam "Gracias are you okay" tanya Kenzie

Uhuk uhuk uhuk

THE REAL LESSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang