TRL. 29

1.8K 225 16
                                    

Kenzie dan juga Gracias sudah sampai di sekolah, mereka berdua menggunakan mobil yang kemarin sempat di pake oleh Shani.

Saat perjalanan dari rumah tadi hingga sampai sekolah tidak ada sama sekali obrolan yang keluar dari mulut keduanya, Gracias pun bingung harus memulai pembicaraan dari mana, ia seakan kehilangan keberanian untuk menggoda kenzie tak seperti saat pertama kali bertemu.

"Gracias aku duluan" pamit Kenzie tanpa menoleh, dia langsung pergi begitu saja setelah keluar dari mobil.

"Huhft, mulai dari awal lagi Gracias" gumam nya, dia berjalan dengan langkah gontai menuju kelas nya.

Sepanjang perjalanan ia tak menghiraukan beberapa sapaan yang berasal dari teman kelas nya yaitu kelas 1-7. Begitu pula Areeta yang menatap aneh ke arah Gracias

"Kejar dia, kaya nya lagi ada masalah tu anak" ucap Areeta pada kedua teman nya

Dengan sedikit berlari Areeta berhasil mengsejajar kan langkah nya dengan Gracias

"Gracias kau kenapa" tanya Areeta

"Tidak, aku tidak apa-apa, ayo masuk sebentar lagi bel jangan sampai kalian bolos" peringat Gracias, ketiga orang itu mengangguk seraya memberikan hormat nya.

Kita beralih pada kenzie yang sama halnya dengan Gracias, dia juga di hadang oleh Arthur, mantan pemimpin kelas 1-6

"Woy" panggil nya, Kenzie sontak berhenti dan langsung menatap tajam ke arah Arthur

"E-eh kalem, sorry gue cuman manggil aja, baperan banget sih lo" sengah Arthur saat Kenzie akan melayangkan pukulan

Tak hanya Arthur, dari arah belakang terlihat Leon, Arlan, dan juga Chandra tengah berjalan beriringan menuju ke arah mereka

"Waduh ada apa nih rame" tanya Chandra

"Gue cuman mau nanya, sekarang kelas 1-6 jadi milik lo" tanya Arthur,

"Iya dan itu udah jadi hak paten, kalo lo mau protes ya silahkan, paling lo di bikin lebih parah dari kemarin sama Kenzie" bukan Kenzie yang menjawab, melainkan Chandra yang ada di sebelah nya

"Ya ya gue tau, jadi uang pungutan itu kita bagi dua nih" tanya Arthur lagi

"Mulai bulan sekarang dan seterusnya pemungutan uang haram itu di tiadakan" jawab Leon

"Anjing, lo pada kenapa sih, gue kan nanya Kenzie, kenapa kalian terus yang jawab" kesal Arthur

"Iya uang pungutan itu di tiadakan selamanya" jawab Kenzie

"Tapi ke-" ucap Arthur terpotong di kala Kenzie berbicara

"Lo mau protes" pungkas Kenzie sembari menatap tajam ke arah Arthur

"E-enggak Ken, t-tapi nantinya bakal jadi masalah buat anak kelas satu terutama lo" tutur Arthur

"Ya gue udah di kasih tau sama Leon, lo tenang aja gue bisa nanganin itu" ujar Kenzie

"Ck, songong banget ni bocah, tapi setelah kejadian kemarin gue juga rada ngeri sama Kenzie" batin Arthur

"Istirahat nanti gue bakal ambil alih seluruh kelas satu" ungkap Kenzie, mereka semua menatap tak percaya ke arah nya

"Kenapa lo semua, gak yakin sama gue, kita liat aja nanti, lo tinggal tunjukin aja para pemimpin kelas-kelas itu, PAHAM GAK" sentak Kenzie di akhir kalimatnya, dengan cepat mereka semua mengangguk

"Bagus, sekarang kita masuk kelas" ujar Kenzie, dia berjalan dan di ikuti oleh para keroco nya.

_____

Kelas di mulai dengan khidmat, kelas 1-1 yang tadinya tidak terlalu di siplin saat pelajaran berlangsung kini telah berubah, bahkan Arlan dan juga Leon pun kini benar-benar terfokus pada pelajaran.

THE REAL LESSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang