TRL. 05

2.9K 263 27
                                        

"Pero gue mau minta maaf, gue tau gue salah, yang gue lakuin selama ini tuh, karena gue pengen banget di perhatiin sama bokap gue" Tomi sedang bertatap mata bersama Pero, dia sengaja membawanya ke atas rooftop

"Ini Tomi beneran gak yah minta maaf nya, gue masih takut sama kejadian tempo hari" Batin Pero

Tanpa mereka sadari, Kenzie sedang memantau dari kejauhan dan dia tidak sendiri melainkan bersama olla

"Eumm, ken emang nya menurut lo, Tomi bakal insaf beneran" Tanya Olla

"Kita liat aja perubahan dia, beri dia ruang, gue yakin dia bisa jadi lebih baik" Ucap Kenzie tanpa menoleh

"Lo gak percaya sama sepupu lo sendiri" Tanya Kenzie

"Bukan gak percaya, tapi.....argh....gimana yah, yaudah deh gue bakal coba percaya sama tu bocah" Olla meminta Kenzie untuk tidak terlalu formal saat mereka berdua mengobrol

"Cewe aneh" Gumam Kenzie pelan, namun telinga olla sepertinya sangat sensitif

"Hah apa lo bilang" Sentak nya, suara itu terdengar melengking di telinga Kenzie

"Diem, perhatiin mereka atau mau gue cium" Tukas Kenzie

"Mau banget ken sumpah dah, gak bakalan nolak" Batin Olla, mengulum senyum nya

Kembali pada dua orang yang sedang mengobrol lebih intens, si anak problematik tengah berusaha untuk mendapatkan maaf

"Gue gak benci sama lo Tom, tapi kenapa lo sampe berbuat gitu, gue gak tau permasalahan keluarga lo kaya gimana, tapi gue juga gak bisa menghakimi lo" Tutur Pero

"Beberapa kali gue dapat perlakuan kaya gini dari lo, gue gak tau harus percaya atau enggak, tapi kali ini gue bakal maafin lo, dengan syarat lo bisa berubah" Tomi menundukkan Kepala nya mendengar penuturan Pero

Orang yang selalu menjadi pelampiasan kekesalan nya mau memaafkan nya begitu saja

"Lo bisa percaya sama gue, gak bakalan gue lakuin hal keji itu lagi" Ucap nya Tulus

"Mungkin gue bisa maafin dia, tapi kalo dia begitu lagi, gue udah siapin senapan" Batin Pero

Tomi mengulurkan tangan nya, dengan perasaan yang tulus Pero membalas uluran tangan itu "tolong tuntun gue biar lebih baik lagi" Ucap nya, Pero memberikan anggukan

"Tugas selesai, saat nya kembali ke setelan awal" Batin Kenzie

"Ada kalanya cara halus pun bisa berhasil, eh tapi kemarin cara gue halus gak yah" Pikir nya

Waktu menunjukkan sudah waktunya pulang sekolah, para murid membubarkan dirinya masing-masing

"Olla gue pamit, semoga kita bisa ketemu lain waktu" Ucap Kenzie

"Ken, apa boleh gue minta peluk buat yang terakhir kalinya" Pinta Olla, namun nadanya seperti memohon

Setelah Kenzie memberi anggukan Olla langsung memeluk Erat Kenzie

Grep

"Gue harap kita bisa ketemu lagi"lirih Olla

******

"Sekarang apa yang harus gue lakuin, mau langsung pulang masih males ketemu sama pak tua menyebalkan itu" Kenzie saat ini tengah dalam perjalanan, tak tahu arah nya kemana

Kenzie pov:

"Gue masih betah lajang kaya gini, tapi papa selalu aja minta gue buat menikah" Aku tak habis pikir dengan nya, apakah dia tidak tahu kalau aku masih menginginkan kebebasan seperti ini

THE REAL LESSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang