Pagi hari tiba, tepat nya di jam 07:30 seorang pria masih betah berada di alam bawah sadarnya. Sedangkan si wanita sudah bangun bahkan sudah mencuci mukanya. Saat ia kembali dari kamar mandi, dia bisa melihat kenzie yang tubuh nya masih betah di tutupi selimut.
Ya malam tadi keduanya tidur bersama. Shani sih yang maksa, kenzie tidak bisa menolak. Dia takut Shani marah katanya.
"Kenzie bangun, kita sarapan dulu hey" ucap Shani. Dia menepuk pelan pipi kenzie namun sang empu sama sekali tak bergerak
"Kenzie bangun dulu, ini udah pagi" ujar nya, namun Kenzie masih setia menutup matanya, bahkan tak terdeteksi adanya pergerakan
"Kenzie" ucap Shani tiba-tiba panik. Dia mencoba meraih tangan kenzie, namun pergerakan nya seakan mengikuti arahan Shani
"Kenzie bangun, jangan buat aku khawatir Kenzie" Shani mendekatkan wajah nya lebih tepatnya dia menempelkan telinganya pada dada bidang Kenzie
Ia merasakan masih ada denyut jantung nya, lalu wajah nya beralih menatap wajah sendur milik Kenzie yang masih tertidur
Seketika tubuh Shani terperanjat kaget saat tiba-tiba mata kenzie terbuka hingga tatapan keduanya pun bertemu "kenapa" tanya Kenzie
Shani tak menjawab bahkan ia tak bergeming sama sekali, matanya masih menatap ke arah mata kenzie
Cup
"Ih Kenzie, kenapa di cium" marah Shani saat Kenzie memberikan kecupan tepat pada bibir nya.
"Ya lagian kamu di tanya gak ngejawab malah liatin aja" sengah Kenzie
Shani buru-buru bangkit dara atas tubuh Kenzie, dengan perasaan hati yang masih berbunga-bunga dia berjalan tak tentu arah
"Aduh,sssshh aw" pekik Shani saat jari kelingking kakinya tak sengaja menendang ujung meja yang ada di kamar ini
"Kenapa bisa ada meja sih di sini" kesal nya, sedangkan kenzie malah terkekeh melihat tingkah Shani yang menahan malu
"Kan dari semalem juga ada di situ meja nya" ucap Kenzie lembut, dia menyibakkan selimut lalu bangkit dan langsung menghampiri Shani yang masih berjongkok sembari meringis kesakitan.
Kenzie memegang kedua bahu Shani berniat untuk membantu nya berdiri "hiks s-sakit kenzie" cicit nya, namun aneh tak ada air mata yang keluar dari mata Shani
"Ini dia nangis apa enggak sih" batin Kenzie
"Yaudah sini aku gendong" tanpa menunggu jawaban Shani, Kenzie langsung mengangkat tubuh nya ala BridalStyle
"Padahal kemarin di pukulin masih kuat" ucap Kenzie pelan, se pelan mungkin, tapi ya telinga Shani dekat dengan bibir nya
"Yaudah turunin kalo gak ikhlas" ucap nya sembari memberontak. "Iya-iya maaf, udah diem kamu mau jatoh lagi apa" ucap Kenzie
Shani menggelengkan kepalanya namun ia malah semakin mengeratkan pelukannya pada leher Kenzie.
"Bau tubuh kenzie kuat banget, meskipun dia belum mandi tapi bau tubuh nya itu enak" batin Shani
"Astaga Shani, apa-apaan sih kamu" batin nya lagi.
Kenzie ternyata membawa Shani ke ruang keluarga, dia mendudukan Shani di sebuah sofa yang panjang "selonjoran aja kakinya, biar aku pijitin" titah Kenzie, Shani mengangguk patuh
Beberapa saat berlalu hingga keadaan kakinya sedikit membaik, Shani berdiri berniat untuk memasak ke dapur.
"Udah kamu diem aja, biar art di sini aja yang masak" sengah Kenzie

KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL LESSON
AksiShani Alexa "Hahhh sudah lama tidak mencium bau aroma SMA" "selamat menjadi murid lagi shani" kenzie "Pintar sekali anak-anak sekarang, mereka bermain tanpa melibatkan tangan nya menjadi kotor, dan selalu saja bersembunyi di ketiak orang tuanya" "s...