TRL. 30

1.9K 231 28
                                    

Istirahat sepertinya akan di perpanjang hingga waktu pulang sekolah, Tuan Arkan tadi sudah menghubungi Kenzie bahwasanya dia sekarang bebas bermain setelah mendapatkan kabar seluruh kelas satu sudah dalam genggaman Kenzie

Dan kini seluruh pemimpin kelas satu tengah berkumpul di salah satu gudang sekolah ini, yang sebelumnya pernah di pakai rapat oleh kelas 1-3, 1-4 dan juga kelas 1-5,

"Semuanya udah ada Ken" ucap Leon, meski keadaan Aland masih belum pulih sepenuhnya dia berusaha menyempatkan hadir dalam rapat kali ini

Tak hanya para murid lelaki, di sana juga ada Areeta dan juga Gracias yang sedang duduk di samping kursi Kenzie.

Pandangan Kenzie ia fokuskan pada Aland yang masih meringis kesakitan setelah tadi mendapatkan pengobatan cepat.

"Lo masih kuat" tanya Kenzie, Aland mendongak dan memberikan anggukan nya

"Mungkin beberapa dari kalian ada yang kurang setuju tentang gagasan yang gue terapkan, tapi ini udah jadi hal yang mutlak tidak bisa di ganggu gugat lagi, kalau masih ada yang melakukan pemungutan di kelas satu, siap-siap aja kalian" tutur Kenzie

"Uhuk uhuk uhuk, tapi ken lo pasti udah denger kan konsekuensinya kaya gimana, dan gue gak mau kalau harus terlibat" sahut Aland

"Lo semua tenang aja, gue bisa ngatasin ini semua" ujar Kenzie

"Sekarang gue mau tanya tentang kelas dua terlebih dahulu, dan kenapa kita jarang melihat mereka, apalagi kelas tiga" tanya Kenzie

"Begini ken, pemeringkatan di sekolah ini terbagi menjadi tiga lantai berdasarkan setiap angkatan, kita kelas satu berada di lantai paling bawah, dan sebaliknya kelas tiga berada di lantai paling atas gedung ini, dan kelas dua berada di tengah-tengah kita" ujar Chandra

"Mungkin lo belum paham dengan aturan yang di buat oleh para eksekutif di sekolah ini, mereka membuat aturan yang guru pun tidak bisa membantah nya" timpal Alden

"Jelaskan secara rinci" titah Kenzie

"Kelas satu harus masuk lebih awal, satu jam kemudian di susul oleh kelas dua, dan satu jam kemudian lagi barulah di susul oleh kelas tiga, begitu pun dengan waktu kita pulang, itu alasan nya kenapa kita jarang melihat anak kelas dua maupun anak kelas tiga" timpal Leon

"Sekarang lo mau gimana ken" tanya Aland

"Gue mau ke kelas dua, lo semua tinggal nunggu kabar ny aja" ujar Kenzie

"Kenzie jangan gegabah" sengah Gracias

"Kamu tenang saja Gracias, aku bisa menjaga diri" ucap Kenzie dengan menampilkan senyum nya,

"Eh ini ngomong-ngomong Shani kemana sih" celetuk Areeta

"Dia tidak ada Areeta, kau kan tadi sudah bertanya, kamu kangen di slepet yah oleh nya" ucap Gracias sembari memainkan alis nya

"Eh enggak yah, gue cuman penasaran aja tu manusia batu gak ada" sengah Areeta, lalu dia memeluk Arthur sang kekasih dari samping

"Lo berdua bisa gak sih gausah mesra di depan kita, geli tau gue liat nya" hardik Aland menatap sinis

"Eh anjing sirik aja lo, diem deh yang jomblo" balas Arthur

"Ehh monyet ko lo jadi kurang ajar yah" Aland hendak berdiri namun di tahan oleh Alden yang ada di sebelahnya

"DIAM" sentak Kenzie, suasana kini kembali hening

Melihat wajah Kenzie yang memerah karena emosi, Gracias langsung mengelus lembut punggung nya

"Hebat lo ken, bisa nyatuin kita semua" ujar Leon di susul anggukan oleh Arland

"Oy lo perlu bantuan gak buat ke kelas 2 sekarang" tanya Alden

THE REAL LESSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang