Bab 8

409 37 2
                                    

Heppy reading🥰🥰

Warning typo

🖤🖤❤❤

Malam harinya, Perth masih sibuk dengan pekerjaannya, sedangkan mean bersiap-siap untuk pulang.

"Bos, kau tidak pulang?" tanya mean saat melihat Perth masih bekerja.

"Aku malas bertemu Si Malapetaka itu, aku akan pulang nanti," jawab Perth.

"Baiklah, aku akan pulang duluan."

Perth pun melanjutkan pekerjaannya sampai lupa waktu. Hingga rasa lelah menggerogoti tubuhnya, barulah ia berhenti bekerja dan bergegas pulang.

Setibanya di rumah, dia melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Langkahnya seketika terhenti manakala mendapati saint tertidur di meja makan dengan posisi tangan sebagai bantal.

Di meja telah tersedia beberapa menu makanan yang di masak oleh saint.

Kenapa dia tidur di sini? Apa dia menungguku?

Perth mendekati pemuda yang beratatus istrinya itu. Menatap wajahnya yang terlihat begitu lelah. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba menjalar di hatinya, namun segera di tepis.

Dasar pemuda bodoh.

Perth lalu mengambil sebuah buku resep masakan yang berada di atas meja itu, "Jadi dia benar-benar belajar memasak," gumamnya pelan.

Laki-laki itu segera masuk ke kamarnya, dan kembali keluar dengan lilitan handuk di pinggang. Perth segera masuk ke kamar mandi.

Sayup-sayup saint mendengar suara percikan air yang berasal dari kamar mandi. Pemuda itu mencoba mengumpulkan energinya. Menguap seraya merentangkan tangan keatas.

Apa perthku sudah pulang? batin saint.

Tidak lama kemudian, Perth keluar dari kamar mandi dengan pingganya yang telilit handuk. Dia melewati saint yang sedang duduk menunggunya di ruang makan.

Saint menatap Perth yang hanya menggunakan handuk tanpa berkedip. Dia begitu terpesona dengan aura yang keluar dari dalam diri suaminya itu.

Kini aku yakin, kunci pintu surga benar-benar terbuka sehingga bidadari ini turun ke bumi dan menjadi pangeranku. pikir saint.

"Kenapa kau suka sekali melihatku dengan cara seperti itu?" tanya Perth dengan nada ketusnya yang khas.

"Hehe, kau sangat menggoda kalau sedang tidak pakai baju," jawab saint dengan polosnya membuat Perth terperanjat. dengan ucapan saint.

saint segera membekap mulutnya dengan telapak tangannya. Sementara Perth menatap saint seperti orang yang sedang kesal.

Perth mempercepat langkahnya masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian, sementara saint tetap duduk menunggunya di meja makan.

Tidak butuh waktu lama, Perth keluar dari kamar sudah berpakaian lalu duduk di meja makan berhadapan dengan saint.

"Mau aku ambilkan makanannya?" tawar saint dengan penuh semangat.

"Aku bisa sendiri," Lagi-lagi Perth bicara dengan ketus, namun saint selalu membalas dengan senyuman. Perth pun memulai makan malamnya.

Ya ampun, sampai kapan aku harus makan masakan pemuda bodoh ini. Rasa masakannya benar-benar tidak enak, menyiksa kerongkonganku saja.

"Tidak enak, ya? Maaf... aku masih belajar. Aku akan berusaha belajar memasak setiap hari," ucap saint takut-takut.

Sepertinya kau belum menyerah. Aku pikir kau tidak akan betah setelah aku memberimu tugas yang banyak. Tapi sepertinya kau benar-benar menikmati peranmu. Baiklah, aku akan membuatmu lebih tersiksa lagi, sampai kau sendiri tidak tahan dan pergi dari hidupku,batin Perth.

terjerat cinta mafia kejam ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang