Bab 56

332 32 9
                                    

Heppy reading🥰🥰

Warning taypo

🖤❤🖤❤



Jika Perth sedang merenungi nasibnya di balik jeruji besi, maka lain halnya dengan seorang Kongthappeak. Senyum kepuasan terbit di sudut bibirnya, sesaat setelah membaca koran yang memberitakan kasus mantan sahabatnya itu. Dua minggu sudah Perth ditahan, namun laki-laki itu belum juga menemukan jalan keluar untuk masalahnya.

"Pin... Sayang sekali, sepertinya kau akan lama mendekam di penjara," ucapnya seraya terkekeh licik.

Laki-laki itu melipat koran yang baru saja dibacanya, kemudian melempar begitu saja ke atas meja, dengan tawanya yang menggelegar. Lalu menyambar jas yang menggantung di sudut ruangannya. Buru-buru, dia keluar dari rumah mewahnya, lalu naik ke sebuah mobil yang terparkir di halaman rumah.

"Kita lihat bagaimana reaksimu saat bertemu denganku. Kau pasti akan sangat senang," gumamnya.

Hingga berselang tiga puluh menit kemudian, laki-laki itu tiba di rumah tahanan tempat Perth berada. Terjadilah pembicaraan serius antara Perth dan peak.

"Mau apa kau kemari?" Perth bertanya dengan wajah datar, sementara peak terkekeh sinis.

"Tentu saja untuk mengunjungi teman lamaku," ucap peak. "sepertinya kau sangat menyukai rumah barumu ini. Kau tenang saja, pin. Aku akan memastikan kau membusuk di dalam sel tahanan."

"Terima kasih, tapi sepertinya kau sedang membuang-buang waktumu. Lebih baik, kau pikirkan bagaimana cara untuk melarikan diri."

Peak kembali terkekeh mendengar ucapan Perth. "Aku sedang tidak ada rencana untuk ditangkap polisi. Bukankah, kau adalah bos mafia obat-obatan terlarang bukan aku."

"Aku tidak ada waktu untuk mendengar omong kosongmu!" Perth akan melangkahkan kakinya meninggalkan Peak, namun peak mengucapkan sesuatu yang membuat perth mematung di tempatnya.

"Kalau kau berani menyentuh istriku seujung kuku saja, kau akan jadi orang pertama yang mati di tanganku!" ucap perth dengan tatapan membunuhnya.

"Sayang sekali kawan, aku bisa melakukan apapun yang aku mau. Membunuh saint dan plan, bukan sesuatu yang sulit bagiku."

Perth kembali duduk di kursi, sehingga kembali berhadapan dengan peak.

"Apa yang kau inginkan?" tanya perth.

Peak kemudian membisikkan sesuatu di telinga perth yang membuat laki-laki itu mengepalkan tangannya geram. Tatapannya yang tajam beradu dengan tatapan perth yang penuh dengan rencana jahat.

"Keputusannya ada di tanganmu!" ucap peak lalu berdiri dari duduknya. Dia meninggalkan perth yang masih mematung di tempatnya duduk memikirkan apa yang dikatakan peak padanya barusan.

Peak baru saja melangkahkan kakinya keluar dari tempat itu ketika Mew baru masuk. Mereka berpapasan di halaman depan. Tidak ada sapaan, Mew hanya menatap tajam pada peak, sedangkan peak dengan senyum liciknya.

Siang itu, Mew menemui seorang sahabatnya yang ternyata merupakan salah satu dari tim penyidik yang menangani kasus Perth.

"Bagaimana perkembangan kasusnya?"

tanya Mew yang sedang duduk berdua dengan temannya itu.

"Sejauh ini semua tuduhan mengarah pada adikmu. Yacht dengan beberapa orang lain yang tertangkap di hari yang sama memberi kesaksian yang sama. Tapi Perth tidak mengakuinya. Kami masih terus mendalami kasus ini." Laki-laki itu menepuk bahu Mew yang wajahnya mendadak sedih, memikirkan nasib adiknya.

"Kau tenang saja. Aku akan membantu adikmu untuk bisa keluar dari sini!"

"Tidak! Tugasmu adalah mencari bukti keterlibatannya. Jika dia bersalah, sekalipun dia adikku, aku tetap ingin dia dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tidak peduli itu hukuman mati atau penjara seumur hidup," ucap Mew tegas.

terjerat cinta mafia kejam ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang