Bab 22

520 43 4
                                    

Heppy reading🥰🥰

Warning taypo

🖤🖤❤❤






Perth dan mean masih berada di dalam sebuah ruangan dalam gedung itu. Mean yang belum merasa puas dengan keinginan tahuannya terus melayangkan pertanyaan pada perth yang akhirnya membuat perth pusing sendiri. Akhirnya, perth memilih mengalihkan pembicaraan itu.

"Kau bilang beberapa temanmu adalah pekerja di sini... benarkan?" tanya perth pada mean.

"lya, Bos! Beberapa temanku adalah buruh di sini."

"Maukah kau membantuku?"

"Apa yang bisa ku bantu, Bos?" tanya Mean penasaran.

"Aku ingin kau bergabung dengan son Group. Aku akan menugaskanmu untuk mengawasi proyek pembangunan gedung ini. Jadi proyek ini sepenuhnya akan ada di bawah pengawasanmu. Apa kau bisa?"

Mean membelalakkan matanya mendengar permintaan perth. Dia masih tidak percaya jika bos besar seperti perth mempercayainya untuk mengawasi pembangunan proyek besar itu.

"Kau yakin, Bos? Bukankah kau punya banyak orang yang lebih berpengalaman di banding aku? Aku hanya akan merepotkanmu," ucap mean dengan nada bergetar.

"Aku percaya padamu, sama seperti aku percaya pada plan."

"Tapi bagaimana dengan bengkel? Kita punya beberapa pekerjaan yang belum selesai." Mean teringat di bengkel milik perth masih ada beberapa mobil yang belum selesai, dan bahkan ada yang kacanya pecah terkena tembakan saat penyerangan kemarin.

Perth berdiri dari duduknya lalu  menghadap jendela besar yang memperlihatkan pemandangan di sekitar pembangunan itu.

"Kau tenang saja. Aku akan suruh orang membereskannya. Setelah penyerangan kemarin, tidak akan aman kalau bengkel itu tetap dibuka. Kita tutup saja bengkel itu, lagi pula misiku sudah selesai. Jadi aku tidak perlu menjadi montir lagi."

"Baiklah, Bos... Tapi jika saint bertanya bagaimana?"

"Aku yang akan mengurusnya... Sekarang, ayo ikut aku!" kata perth seraya melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu. Mean pun langsung berdiri dan mengikuti perth.

Plan yang sudah menunggu di depan ruangan itu segera mengikuti perth yang beranjak meninggalkan lokasi itu. Mereka pun langsung menuju gedung kantor pusat Son Group siang itu.

Saat memasuki gedung pencakar langit itu, mean menganga tak percaya. Bagaimana mungkin perth yang hanya seorang montir adalah pemilik perusahaan raksasa itu.

Beberapa staf yang melihat kedatangan sang bos menundukkan kepala tanda hormat. Mereka kemudian berjalan dengan cepat menuju lift yang akan membawanya ke lantai teratas gedung itu. Sementara mean masih terhanyut dengan kekagumannya pada bangunan megah itu.

Ya ampun... Apa hari ini aku bermimpi? batin mean.

Tibalah mereka di ruangan Presiden Direktur son Group. Mean memasuki ruangan itu dengan kekaguman. Perth pun segera duduk di kursi kebesarannya.

"Plan, mulai sekarang kau akan satu tim dengan mean untuk mengawasi pembangunan gedung yayasan itu," ucap perth.

Plan tersentak kaget mendengar ucapan sang bos. Dia lalu melirik mean dengan tatapan sinis, "Kenapa aku harus satu tim dengannya? Aku bisa mengerjakan semua pekerjaanku sendiri, bahkan lebih baik."

Mean langsung mendekat pada perth dan berbisik, "Beri aku pekerjaan lain saja, Bos... Aku juga tidak mau satu tim dengan pria mengerikan itu..."

Plan yang memiliki pendengaran super tajam itu mampu mendengar bisikan mean. Plan pun lagi-lagi memberi mean ancaman serius dengan menodongkan senjata, membuat mean bergidik ngeri dan bersembunyi di belakang kursi perth.

terjerat cinta mafia kejam ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang