Bab 32

596 44 7
                                    

Heppy reading🥰🥰

Warning taypo

🖤🖤❤❤

Saint berbaring di tempat tidur dengan kondisi fisiknya yang masih lemah, matanya menatap nanar langit-langit ruangan itu. Sekelumit bayang-bayang masa lalu menari-nari di benaknya.

"Kenapa aku merasa melupakan sesuatu?" gumamnya seraya mengingat hal apa yang sedang dia lupakan. "Perth... Perth... Perth..." Saint menggumamkan nama itu berkali-kali, mencoba mengingat nama yang pernah disebutkan oleh 0hi dokternya, nama itu terasa sangat familiar di telinganya. "Siapa dia?"

Semakin saint berusaha mengingat nama itu, semakin kepalanya terasa pusing. Pemuda itu kemudian memejamkan matanya. Berusaha menghilangkan nama itu dari pikirannya.

Saint kemudian teringat mimpinya yang datang setiap malam dan membuatnya ketakutan saat terbangun di pagi hari. Mimpi tentang seorang pria yang menembaknya dan membuatnya harus hidup dalam batasan selama bertahun-tahun. Seorang pria yang membuatnya harus mengubur semua mimpinya. Semakin saint ingin melupakan pria itu, kebenciannya semakin membesar.

Sayang sekali aku tidak bisa mengingat wajah orang itu. Seandainya saja aku bisa mengingatnya dan menemukannya suatu hari nanti, aku akan membalas semua perbuatan jahatnya padaku.  Batin saint.

Tanpa dia sadari, sepasang mata sedang menatapnya dari balik pintu yang terbuka setengah dengan senyum tipis yang menghiasai wajahnya. Perth boleh bernapas lega, sang istri tercintanya telah sadar dari koma. Meskipun sekarang kondisinya masih lemah, namun setidaknya bisa dikatakan saint telah lolos dari maut.

Sejak saint tersadar dari komanya, perth hanya dapat mengawasinya dari jauh karena setiap dia melihat perth, saint akan menjerit histeris dan ketakutan.

Tiba-tiba tepukan tangan seseorang mengagetkan pria itu."phi gulf, mengagetkan saja!" ucap Perth seraya mengusap dadanya.

"Kenapa kau mengintip di sini?" tanyanya, lalu ikut mengintip ke dalam sana.

Perth kemudian sedikit menjauh dari pintu, "Aku hanya bisa menatapnya dari jauh, beberapa hari ini dia histeris jika melihatku. Makanya aku diam-diam mengawasinya. Aku tidak mau dia kabur lagi."

Ada rasa iba menjalar di hati pria itu melihat betapa adik iparnya itu memendam kerinduan pada sang istri. Gulf belum pernah melihat Perth sedih seperti sekarang ini.

"Bersabarlah, keadaan ini hanya sementara, saint pasti akan kembali mengingatmu suatu hari nanti. Kau lihat, dalam beberapa hari dia sudah ingat banyak hal, termasuk meninggalnya ayahnya. Aku datang untuk memberitahunya bahwa beberapa hari lagi dia bisa pulang. Aku akan mengajaknya tinggal bersama kami," tutur Gulf diikuti anggukan kepala oleh Perth.

"Aku akan menunggu dengan sabar."

"Baiklah, aku akan menemui saint dulu." Gulf kemudian masuk kedalam ruangan itu membuyarkan lamunan pemuda polos itu. "Phi Gulf..." Saint bangun dari posisi berbaringnya lalu memeluk pria yang sudah dia anggap kakaknya itu. "Aku sangat merindukanmu, phi..."

"Bagaimana kabarmu, nong kecil?" tanya Gulf membuat saint tersenyum, Gulf dan Mew tetap memanggilnya dengan nama nong kecil, padahal saint bukan lagi pemuda remaja berusia 15 tahun.

Aku merasa lebih baik..."

Gulf kemudian menggenggam tangan pemuda polos itu, lalu membelai wajahnya yang masih pucat. "Kau bisa pulang beberapa hari lagi. Kau mau kan, tinggal bersama kami? Yim pasti akan sangat senang bertemu denganmu."

"Yim?" tanya saint dengan wajah bingung.

"Anakku. Dia sekarang sudah besar. Dulu kau kan sering bermain dengannya." Saint berusaha mengingat nama yim yang disebut Gulf.

terjerat cinta mafia kejam ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang