Heppy reading🥰🥰
Warning taypo
🖤❤🖤❤
Perth mengedarkan pandangannya kesana-kemari mencari objek yang membuat sang istri sampai ketakutan. Namun, laki-laki itu tidak menemukan apapun di sana.
"Apa yang kau lihat? Kenapa wajahmu langsung pucat?" Perth langsung merangkulnya ketika menyadari tubuh saint telah gemetaran dengan mata berkaca-kaca. "Sayang...?"
"A-ku ta-kut!" ucapnya terbata-bata.
"Jangan takut, ada aku!" Perth mengusap kepala saint, "katakan, apa yang kau lihat?"
Saint kembali mengarahkan pandangannya ke tempat tadi melihat seseorang yang membuatnya begitu takut. "Aku tadi melihat peak di sana," ucapnya sambil menunjuk ke seberang jalan.
Wajah Perth langsung berubah mendengar saint menyebut nama itu. Laki-laki itu pun memutar bola matanya, hendak mencari lagi, dengan tangannya yang semakin mengeratkan pelukannya. Kemudian menatap wajah sang istri yang sudah sangat pucat.
"Sayang, kita pulang saja, ya!" tawar Perth diikuti anggukan kepala oleh saint.
"Tapi makanannya bagaimana?"
"Makan di rumah saja. Aku akan meminta orang membawa makanan malam ke rumah." Perth membantu saint berdiri dan merangkulnya menuju tempatnya memarkirkan motornya.
Sepanjang jalan saint terus terdiam, dengan tangan melingkar di pinggang dan kepalanya yang bersandar di punggung Perth. Bayangan-bayangan ketika peak menyekap dan menyiksanya terus bermunculan.
Perth menyelimuti tubuh saint lalu mengecup kening dan bibirnya. Dia merasakan tubuh sang istri yang masih gemetar ketakutan. Laki-laki itu pun ikut berbaring dan membawa saint ke dalam pelukannya.
Bahkan tadi saat makan malam, saint harus disuapi pernah karena tangannya terus gemetaran. Ketakutan luar biasa sedang merasuki jiwanya. Perth terus berusaha menenangkan sang istri dengan memeluknya.
"Kau yakin, tadi melihat orang itu?" tanya Perth.
Saint mengangguk pelan, dengan matanya yang berkaca-kaca. Trauma akibat penyekapan itu belum hilang sepenuhnya.
"Tadinya aku pikir plan sudah membunuhnya waktu itu. Aku takut dia akan menyakiti kita lagi," lirih saint seraya terisak.
Perth mengeratkan pelukannya. Berusaha meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.
"Jangan takut, selama ada aku, tidak akan kubiarkan dia menjangkaumu." Perth mengecupi puncak kepala sang istri berkali-kali sambil mengusap punggungnya. "sekarang tidurlah!"
"Jangan tinggalkan aku!"
"Tidak akan, aku akan menjagamu." Perth terus memeluk tubuh saint sambil mengusap rambutnya. Hingga akhirnya, hembusan napasnya mulai teratur yang menandakan pemuda itu sudah tertidur. Perth memandangi wajah saint lekat-lekat. Wajah yang baginya memiliki kecantikan dan kemanisan yang sempurna.
Tidak akan kubiarkan siapapun menyakitimu lagi. Walaupun pada akhirnya aku harus menjadi seorang pembunuh, akan kulakukan untuk menjagamu.batin Perth.
Pagi menjelang.
Saint menggeliat pelan dalam balutan selimut tebal. Dengan mata masih terpejam, tangannya meraba-raba tempat tidur itu, mencari objek yang setiap pagi memeluknya.
Kosong, tidak ada sang suami yang selalu berbaring di sampingnya. Saint pun membuka matanya perlahan, berusaha mengumpulkan kesadarannya.
"Sayang... Kau dimana?" gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
terjerat cinta mafia kejam ( End)
RomanceWarning mengandung banyak bawang Sebelum baca tolong sediakan tisu Area LGBTQ yg gk suka silakan skip