Bab 42

522 37 7
                                    

Heppy reading🥰🥰

Warning taypo

🖤🖤❤❤

malam hari nya....

Perth menarik selimut menutupi tubuh polos saint setelah mengerjakan sesuatu yang sangat menyenangkan bagi nya. Sedangkan saint, masih betah dalam posisinya, menjadikan lengan sang suami sebagai bantal.( gk perlu di jelasin kan apa yg siapa di lakukan Perth🥲)

"Sayang..." bisik saint pelan.

"Ehm..." Perth hanya menjawab bisikan itu dengan deheman.

"Bolehkah aku meminta sesuatu?" dia bertanya dengan suaranya yang manja.

"Apa?" Perth menyahut tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya. Plan baru saja mengirimkan pesan dan membuat wajahnya berubah serius.

"Boleh tidak?!" Saint mulai mengeraskan suaranya karena tatapan sang suami terus tertuju pada ponsel di tangannya. Perth menghela napas, kemudian meletakkan ponsel itu di meja.

"Kau mau minta apa?" tanya perth sambil mencubit pipi chubby saint.

"Kau akan memberikan apapun yang aku minta, kan?" Sekali lagi saint bertanya untuk memastikan.

Perth mendaratkan kecupan di kening, "Apapun untukmu. Katakan saja."

Wajah saint langsung berbinar mendengar ucapan sang suami. "Benar?"

Perth mengerutkan alisnya, heran karena saint terlihat ragu untuk meminta. "Iya... Selama yang kau minta sanggup aku penuhi."

Saint kembali merayu perth dengan mengusap-usap dada bidang itu dengan tangannya. Lalu memberi kecupan singkat di bibir. Perth pun mulai curiga dengan kelakuan saint yang menurutnya sangat tidak biasa itu.

"Aku mau pulang ke rumah lama kita. Aku mau tinggal di sana lagi." Saint berbisik dengan suara manjanya. Berusaha merayu perth semampunya.

Sejenak perth terdiam mendengar permintaan itu. Baginya membawa saint pulang ke rumah itu adalah sesuatu yang tidak mungkin dia penuhi. Rumah itu adalah saksi bisu dimana laki-laki itu sangat kejam memperlakukan saint. Perth kemudian menatap wajah saint lekat-lekat lalu membelainya dengan kelembutan.

"Sayang... Mintalah apapun padaku. Akan aku berikan apapun itu. Tapi jangan memintaku membawamu ke rumah itu lagi." ucapnya seraya membelai wajah saint dengan matanya yang kembali berkaca-kaca, mengingat kembali perbuatannya pada sang istri.

Sampai detik ini, perth belum dapat memaafkan dirinya atas apa yang dia perbuat pada saint di masa lalu. Setiap kali mengingat bagaimana menderitanya saint menjalani hidupnya di rumah itu, cairan bening akan memenuhi kelopak mata laki-laki itu.

"Tapi aku mau tinggal di rumah itu. Aku tidak suka rumah ini." Saint mengerucutkan bibirnya, sudah hampir menangis lagi. Perth segera memeluknya dan berusaha membujuk.

"Lepaskan!!!" Saint menepis tangan perth yang sudah melingkar di tubuhya.

"Saint... Aku benar-benar tidak bisa membawamu kembali ke rumah itu. Aku mohon jangan meminta itu dariku."

Saint sudah mulai menangis lagi. Perth pun kembali heran dengan tingkahnya yang aneh. Saint tidak pernah meminta sesuatu padanya sampai menangis seperti itu.

Ya ampun... Kenapa tingkahnya semakin aneh. Apa ini pengaruh orang-orang yang tadi menghinanya sehingga dia menjadi seperti ini?, batin perth.

Perth menarik saint ke dalam pelukannya. Meskipun saint berusaha memberontak, namun perth tetap memaksa memeluknya.

"Apa salahnya kalau aku mau tinggal di sana. Aku ingin bersama perthku yang lama. Aku ingin memasak makanan untukmu seperti dulu. Hiks... hiks... Sekarang di rumah ini kau merantaiku. Kau bahkan melarangku menyentuh dapur."

terjerat cinta mafia kejam ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang