Bab 17

491 42 29
                                    

Heppy reading🥰🥰

Warning taypo

🖤🖤❤❤


Tawa riang dari anak kecil yang sedang bermain di sebuah taman membuat saint ikut bahagia. Dia tersenyum menatap dua anak kecil yang berlarian kesana kemari dengan cerianya.

Aku ingin hidup seperti mereka, tanpa beban, tanpa memikirkan dunia, mereka membangun surga mereka sendiri di tengah dunia yang penuh masalah ini.

Saint sedang berusaha mengusir kebosanannya dengan duduk di taman tidak jauh dari rumahnya. Hingga matanya menangkap sepasang sepatu di bawah sana.

Saint pun mendongakkan kepalanya, hendak melihat seseorang yang berdiri di depannya.

"Aku menemukanmu!" kata seseorang yang berdiri di hadapan saint dengan senyumnya yang khas.

"Phii..." ucap saint begitu menyadari Mew ada di depannya.

Mew kemudian duduk di samping saint, lalu menggenggam tangannya, "Apa yang terjadi padamu, kenapa kau meninggalkanku dan mengganti nomor teleponmu?"

Saint yang tidak punya jawaban untuk pertanyaan dari dokter itu hanya bisa tersenyum.

"Aku tidak meninggalkanmu, aku hanya bosan saja,"

Pria itu membelai rambut saint dengan sayang, gurat kesedihan di matanya terlihat jelas.

"Ayo, ikut aku. Kita harus bicara!"

"Aku tidak bisa, aku harus pulang," saint mencoba menghindari Mew, namun Mew sangat mengenal bagaimana seorang saint yang sudah dia rawat selama bertahun-tahun.

Saint berdiri dari duduknya dan hendak melangkah, namun baru tiga langkah, pemuda itu sudah oleng dan pingsan. Mew yang berada di belakangnya dengan sigap menangkap tubuhnya.

PRANGG!!

Suara nyaring gelas pecah membuyarkan rapat di sebuah ruangan. Seorang pria yang sedang memimpin rapat tanpa sengaja menjatuhkan gelas kaca.

Entah perasaan darimana tiba-tiba hatinya di selimuti perasaan gelisah. Pria itu menatap pecahan gelas yang berserakan di lantai, seketika hatinya terasa sakit.

Ada apa denganku? Kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak?

Seorang pria yang merupakan asisten pribadinya mendekat dan menepuk bahunya pelan

"Kau tidak apa-apa?" tanya pria itu.

Pria itupun menghela napas panjang, mencoba menghilangkan perasaan aneh yang menggerogoti hatinya.

"Aku tidak apa-apa. Maaf... Lanjutkan rapatnya!" pinta pria itu.

Pria itupun menghela napas panjang, mencoba menghilangkan perasaan aneh yang menggerogoti hatinya.

"Aku tidak apa-apa. Maaf... Lanjutkan rapatnya!" pinta pria itu.

Pria itupun melanjutkan memimpin rapat dengan perasaan tak menentu, namun dia berusaha menutupi kegelisahannya. Pria yang berada di dekatnya itupun dapat melihat gurat kekhawatiran di wajah tuannya itu.

Selang beberapa saat, rapat pun selesai...

Pria dan asisten itu duduk di sebuah restoran hotel tempatnya menginap sambil menikmati hidangan makan siang. Plan  kembali melihat raut wajah kekhawatiran di wajah lelaki yang menjadi bos sekaligus sahabatnya itu.

"Ada apa denganmu? Kau terlihat sangat khawatir... Apa ada masalah?" tanya plan.

"Tidak, plan. Aku tidak apa-apa. Aku hanya merasa sesuatu yang buruk sedang terjadi. Entah apa..." Pria itu kemudian larut dalam lamunanya, sembari mengaduk minuman di depannya.

terjerat cinta mafia kejam ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang