Bab 61 🔞🔞

896 39 11
                                    

Heppy reading🥰🥰

Warning taypo

🖤❤🖤❤







Jika Perth sedang dipusingkan dengan urusan membujuk anaknya agar segera tidur, maka disisi lain ada mean yang sedang harap-harap cemas. Laki-laki itu melirik kesana-kemari dengan mata membulat, mencari objek yang sebenarnya tidak ingin dilihatnya.

Ingin sekali mean menyembunyikan dirinya di dalam batu layaknya film-film yang ditontonnya saat masih kecil dulu, saat menghadapi keadaan bahaya dapat bersembunyi di dalam batu. Namun, ini adalah kehidupan nyata, Entah apa yang bisa dilakukannya untuk selamat dari amukan si Monster.

Sambil mengucapkan ribuan do'a agar terhindar dari mara bahaya, mean mendekati Perth yang sedang sibuk membujuk anaknya.

"Bos, sepertinya aku harus segera pulang!" ucap mean dengan nada takut-takut. Matanya melirik ke tangga, berharap plan tidak muncul dari sana.

"Kenapa kau tidak menginap di sini saja?" tanya Perth.

Mean memutar bola matanya, berusaha mencari-cari alasan agar dapat segera keluar dari rumah yang kini baginya lebih menyeramkan rumah hantu.

"Aku kan harus menemani Dio di rumah sakit, Bos!" ucapnya.

"Baiklah, kau boleh pergi. Aku akan libur beberapa hari. Jadi kau urus segalanya bersama plan. Aku akan menikmati masa kebersamaanku dengan istri dan anakku."

DDUUAARRR

"Tamat sudah riwayatku!" gumam mean.

"Aku juga mau libur, Bos! Aku sudah masuk ke kandang macan dan berpura-puran layaknya pawang dalam sirkus. Aku tidak mau masuk ke kandang serigala lagi! Kau tahukan, Bos! Singa memang raja hutan, tapi serigala tidak pernah main sirkus."

"Siapa yang kau maksud dengan serigala?" Terdengar suara lembut tapi menusuk yang membuat mean benar-benar merinding.

Glek!

Dengan beratnya, mean menoleh pada sumber suara itu. Tampak plan berdiri di sana dengan setelan piyamanya. Menatap tajam pada mean.

"Hehe, plan... Apa kabar? Apa kau baik-baik saja?" Mean berusaha mencaikan suasana, namun plan tetap tidak bergeming.

"Kau bukan hanya menyebutku monster. Dan yang kau maksud dengan serigala itu aku, kan?" teriak plan.

Ya Tuhan, selamatkan aku, Tuhan! Kasihanilah aku! Monster ini benar-benar akan mencabik-cabikku. pikir mean.

"Plan... Aku minta maaf. Aku tidak bermaksud mengikatmu. Bos yang memintaku melakukannya!" suara mean terdengar getir namun plan semakin garang.

Perth tersentak kaget mendengar ucapan mean, "Aku kan tidak memintamu mengikatnya. Salah sendiri kenapa kau mengikatnya." Perth mencoba menyelamatkan diri dari amukan plan.

"Sungguh teganya dirimu, Bos!" ucap mean lalu mencoba memohon ampun pada plan. "Hehe, plan yang cantik jelita, aku mohon ampunilah aku. Aku melakukan itu agar Medthanan yakin bahwa aku benar-benar ada di pihaknya. Kau mengerti. kan?"

"Tidak!" jawab plan singkat.

"Apa? Kenapa?" Mean semakin gusar.

"Aku kesal padamu bukan karena kau mengikatku. Tapi karena kau terus menyebut monster  di hadapanku!!" Plan melangkah maju, seiring dengan mean yang terus mundur ke belakang. Sampai akhirnya, tubuhnya merapat ke dinding rumah itu.

Plan mencengkeram kerah kemeja mean, membuat laki-laki itu membeku. Hembusan nafas plan membuatnya tidak berkutik. Mean hanya melirik Perth dengan ekor matanya.

terjerat cinta mafia kejam ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang