"Hati-hati keseleo sama typo!"
"Lo yang berubah atau hubungan lo dan Thea yang berubah.
Itu aja."***
Memasuki bulan Desember, di tanggal 2 kemarin, Thea dan Deri berhasil mengakhiri masa magang mereka. Laporan praktikum pun udah mereka bikin dan hari ini, mereka harus ke kampus untuk ngumpulin laporan itu ke akademik. Sekalian juga hari ini, mereka mau nonton Lucas sama Ajun seminar proposal. Mahen kebagian di hari besoknya.
Keperluan Thea ke kampus juga untuk ngambil surat tugas penelitiannya. Terus nanti dia harus ke gedung Magister untuk minta tanda tangan pak Tio. Omong-omong soal pak Tio, sebenarnya dimasa renggangnya hubungan mereka sekarang, mereka emang jarang komunikasi lagi. Thea masih kecewa sama sikap pak Tio selama ini, meskipun dalam hati dia kangen banget buat interaksi sama pacarnya itu—nggak tau nantinya masih jadi pacar atau nggak.
Pak Tio udah minta maaf pasal dia nggak datang di hari seminar Thea waktu itu, Thea udah maafin walau masih nggak ikhlas. Dia iseng nanya alasannya apa meskipun udah nebak jawabannya apa. Setelah tau, ya gitu, Thea nggak pernah lagi mau bales chat yang di kirim pak Tio bahkan telpon sekalipun. Dia udah kecewa di level yang udah nggak bisa di definisikan lagi. Jadi Thea bilang aja, nanti diobrolin tunggu magangnya selesai dan revisian proposalnya kemarin selesai. Pak Tio mengiyakan, hari inilah mereka bakal ngobrol sambil makan siang sekalian Thea minta tanda tangan.
"Akhirnya ketua angkatan kita sempro juga, selamat Cas!"
Seminar Lucas berjalan lancar, punya Ajun juga kata mereka yang udah nonton. Thea nggak sempet nonton punya Ajun karena jadwalnya jam 8 pagi, sementara Thea bangun cukup telat pagi ini. Harap maklum, dia tidur jam 4 pagi demi ngejar deadline laporan magangnya.
"Widih makasi makasii, buket duitnya mana?" tagih Lucas ke temen-temen yang ngasih ucapan.
"Ada noh di atm samping alfa, belom sempet gue bobol," canda Deri.
"Malem inilah kita bobol, udah siap keliling kan lo?"
"Lo yang keliling gue jaga lilin."
"Babi ngepet kali."
Mereka pada ketawa, Thea ketawa seadanya. Dia bentar lagi mau pamit soalnya, pergi ke gedung magister untuk ketemu pak Tio. Dia juga ngerasa nggak enak badan sebenernya, hampir seminggu ini tidur diatas jam 2 pagi.
"Der, jadi nemenin gue ke magister kan?" tanya Thea.
"Iye, udah ditungguin emang?"
"Bentar gue chat bapaknya dulu."
"Mau ketemu siapa Te?" tanya Mahen.
"Pak Tio, minta tanda tangan." Thea ngechat pak Tio untuk nanyain apa dosen itu ada di gedung magister atau nggak. Soalnya nanti sia-sia aja kalo dia nunggu lama disana tapi bapaknya nggak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐈𝐀𝐍𝐈𝐃𝐀; 𝐒𝐢𝐚𝐩 𝐍𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢 𝐃𝐮𝐝𝐚 (𝐒𝟏 & 𝐒𝟐)
Fanfiction𝘉𝘦𝘳𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘥𝘢, 𝘛𝘩𝘦𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘱𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘦𝘴𝘰𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘶𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘳𝘢𝘺𝘢. 𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢...