"Hati-hati keseleo sama typo!"
"Kalo gue suka sama lu gimana?"
***
Thea mendorong dua buah kopernya ke arah pintu. Setelah itu, dia merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Menatap sekeliling kamar yang sudah bersih dan rapi. Thea termenung, menatap kalender yang dia simpan diatas meja, tepat dimana satu tahun yang lalu dia berkutat bersama laptop dan beragam buku untuk menyelesaikan tesisnya. Mendekati akhir tahun, hari ini merupakan hari terakhir Thea tinggal di kost ini. Ruangan berpetak berukuran sedang yang sudah-kurang lebih 3 tahun dia tempati.
Thea akan kembali ke rumahnya di kampung halaman. Entah untuk selamanya atau beberapa waktu aja. Jika dia lulus pada seleksi yang telah diikuti, maka dia akan pulang selamanya. Jika tidak, maka Thea akan kembali ke sini. Semuanya tergantung pada hasil seleksi yang akan keluar hari esok. Dan Thea pun, nggak langsung pulang ke rumahnya hari ini juga tapi menetap beberapa waktu di rumah salah satu temen mbahnya yang ada di Yogya.
Thea nggak bisa berhenti kesel sama mbahnya yang selalu seenaknya itu. Thea udah turutin kemauan mbahnya untuk lanjut kuliah di Yogya, udah mutusin untuk nggak berhubungan dengan pak Tio, udah fokus dengan kuliahnya dan lulus tepat waktu. Semuanya udah Thea turutin, tapi apa hasilnya? Mbahnya masih belum puas dan selalu bersikap seenaknya.
Bisa-bisanya waktu Thea main ke Wonosobo-tempat mbah putri, bareng sama Deri beberapa bulan yang lalu, perempuan tua itu nawarin dia untuk kenalan dengan cucu temennya. Kenapa ada Deri? Karena selain Thea, Deri juga lanjut S2 di tempat yang sama dan jurusan yang sama dengan Thea. Kost-an mereka juga deketan. Makanya Thea nggak terlalu kesepian tinggal disini, karena kalo main kemanapun selalu sama Deri.
Kembali ke rumah mbah putri. Thea sebenernya nggak marah kalo mbah putri mau ngenalin dia ke temen cucunya, nggak papa kalo mbah putri mau jodohin dia ke lelaki manapun. Yang bikin Thea kesel itu, kenapa mbah putri harus ngomongin itu di waktu ada Deri disana. Paling bikin kesel lagi, mbah putri lagi dan lagi selalu ungkit hubungannya dengan pak Tio. Mereka udah selesai, kenapa harus diungkit-ungkit lagi? Emang yang kemarin kurang puas?
"Jangan mau berhubungan dengan laki-laki yang belum selesai dengan masa lalunya, yang berani bohongin orang tua, yang selalu nyakitin perempuan. Pokoknya jangan laki-laki yang seperti mantanmu kemarin."
"Mbah aku bisa cari pasangan sendiri."
"Pasangan seperti apa? Suami orang lain? Seperti mantanmu kemarin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐈𝐀𝐍𝐈𝐃𝐀; 𝐒𝐢𝐚𝐩 𝐍𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢 𝐃𝐮𝐝𝐚 (𝐒𝟏 & 𝐒𝟐)
Fanfiction𝘉𝘦𝘳𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘥𝘢, 𝘛𝘩𝘦𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘱𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘦𝘴𝘰𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘶𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘳𝘢𝘺𝘢. 𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢...