𝟸𝟷. 𝙷𝚊𝚛𝚒 𝙿𝚎𝚛𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑𝚊𝚗 𝙺𝚒𝚝𝚊

218 18 23
                                    

"Hati-hati keseleo sama typo!"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






























***

"Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilakan saudara masing-masing mengucapkan perjanjian nikah di bawah sumpah."

Tio membuang napasnya yang terasa berat. Dia menatap Romo yang berdiri diantara dia dan Thea-menunggunya untuk ngucapin sumpah janji pernikahan mereka. Bohong kalo dia nggak gugup. Dari semalem dia udah gugup luar biasa bahkan tidur pun nggak bisa. Meskipun mata udah merem, tapi pikirannya melayang kemana-mana.

Dan sekarang tibalah dibagian inti upacara perkawinan mereka-perjanjian nikah. Tio memegang mic ditangannya dengan erat, menatap lurus Thea yang wajah cantiknya masih tertutup wedding veil.

"Dihadapan imam dan para saksi, saya Lintang Tio Pandega menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa Theana Ayunda yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung maupun malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini."

Pada akhirnya, Tio berhasil mengucapkan jani suci itu dengan lancar diakhiri senyum tulusnya untuk Thea. Sekarang bergantian dengan Thea yang juga nggak kalah gugup. Tapi berkat senyum tulus Tio yang selalu ditampilkan untuknya, Thea mendekatkan mic yang ada dalam genggaman ke mulutnya, dan mulai berkata...

"Dihadapan imam dan para saksi, saya Theana Ayunda menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa Lintang Tio Pandega yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung maupun malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini."

Bukan hanya kedua mempelai yang lega, tapi kedua orang tua juga merasa lega. Setidaknya janji suci berhasil diucapkan dengan lancar. Berlanjut ke prosesi berikutnya, serangkaian doa-doa terus berlangsung hingga sampai pada pemberkatan cincin. Secara bergantian, Tio dan Thea memasang cincin di jari manis mereka. Lewat tangan yang masih saling menggenggam, Romo memperkenankan Tio untuk membuka wedding veil atau selubung yang Thea kenakan untuk menutup wajahnya. Kini tampilah wajah cantik Thea yang dipoles make up yang ditata sedimikian rupa-menambah nilai plus akan kecantikan yang Thea miliki.

"Semoga wajah saudara selalu berseri-seri untuk menghibur suami saudara, dan semoga ikatan cinta kasih saudara berdua yang diresmikan dalam perayaan ini menjadi bagi saudara sumber kebahagiaan sejati."

Perkataan Romo sukses membuat bulir air mata Tio jatuh perlahan. Mungkin hanya dia yang terbawa perasaan, tapi sungguh, melihat Thea dengan wajah cantiknya yang tersenyum manis, Tio benar-benar bahagia, dia terharu. Setelah apa yang mereka lewati, akhirnya mereka bisa sampai juga di titik ini, di posisi ini bersanding di depan altar. Saat bibirnya mengecup kening Thea, disanalah air matanya semakin mengalir deras.

𝐒𝐈𝐀𝐍𝐈𝐃𝐀; 𝐒𝐢𝐚𝐩 𝐍𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢 𝐃𝐮𝐝𝐚 (𝐒𝟏 & 𝐒𝟐)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang