"Hati-hati keseleo sama typo!"
"Gue nggak setuju lu nikah sama abang gue, kak."
***
Siapa yang nggak marah kalo kalian berada di posisi Thea?
Masalahnya masih sama, perjodohan yang dilakuin mbah putri. Perempuan itu emang nggak pernah menyinggung pasal perjodohan waktu Thea bilang kalo Jamal udah punya pacar, dia juga nggak banyak berkomentar lagi. Tapi, tiba-tiba di hari minggu pagi ini, dia ngajak Thea untuk main ke rumah Jamal karena eyangnya ada disana. Thea udah nolak dan bilang nggak mau ikut, karena sebetulnya dia udah punya janji untuk pergi sama Tio. Yang namanya mbah putri mana bisa dibantah, dia tetep ngotot nyuruh Thea untuk ikut. Kalo gitu, wajar dong Thea marah.
Thea nggak bisa ngelak lagi, mau minta bantuan bapaknya pun tetep sama aja. Pak Agung, bu Lina dan Dean udah pulang ke rumah tadi pagi karena Dean harus masuk sekolah lagi. Lana juga ikut pulang sebentar, jadi mau nggak mau Thea harus stay di rumahnya yang disini untuk nurutin kemauan mbah putri. Thea pikir cuma dia sama mbah putri doang yang pergi ke rumah Jamal, ternyata Miyana dan mamanya juga ikut. Thea pasrah aja kalo nantinya dia bakal dibanding-bandingin lagi disana.
Mereka nggak jadi berangkat pagi, diganti jam 2 siang biar agak sorean. Thea kesel lagi disini. Dia udah batalin janjinya sama Tio tadi pagi dan diundur sekitaran jam 3 sore aja, lalu mbahnya seenaknya ngubah jadwal untuk pergi agak sorean ke rumah Jamal. Emang itu orang tua sengaja banget supaya Thea nggak pergi sama Tio. Mana mereka nggak pergi sendiri dengan naik taksi online, tapi di jemput sama Jamal.
Sepengen itukah mbah putri jodohin Thea dengan laki-laki yang udah punya pacar? Lalu, sebodoh itukah Jamal untuk selalu nurutin perintah eyangnya dan mbah putri untuk lanjutin perjodohan ini? Apa dia nggak mikir gimana perasaan pacarnya?
“Ayo mbah, silakan masuk.”
Perjalanan yang bagi Thea terasa berjam-jam itu akhirnya berakhir juga. Mobil item Jamal berhenti di halaman rumah bertingkat dua yang lumayan mewah dengan beberapa mobil terparkir di depannya. Apakah ada banyak tamu di dalam? Atau keluarga Jamal memang sekaya itu?
Nggak mau pusing sendiri, Thea keluar dari mobil mengikuti langkah kaki mbahnya. Tiga perempuan itu jalan lebih dulu, disusul Thea dibelakang berdampingan sama Jamal. Thea berusaha semaksimalkan mungkin untuk nutupin wajah juteknya di depan laki-laki itu. Dan dia harus berusaha ekstra lagi ketika bertemu banyak orang di dalam rumah nantinya.
“Permisi,” ucap mbah putri pertama kali waktu melangkahkan kaki ke rumah Jamal.
“Eyang, uncle Jamal udah datang!”
Suara ini, Thea kenal jelas. Suara yang dulunya melengking yang kini udah terdengar cukup berat. Thea melangkah lebih masuk lagi untuk mendapati Ale yang tengah menyusun Lego di atas meja berkaki pendek di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐈𝐀𝐍𝐈𝐃𝐀; 𝐒𝐢𝐚𝐩 𝐍𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢 𝐃𝐮𝐝𝐚 (𝐒𝟏 & 𝐒𝟐)
Fanfiction𝘉𝘦𝘳𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘥𝘢, 𝘛𝘩𝘦𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘱𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘦𝘴𝘰𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘶𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘳𝘢𝘺𝘢. 𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢...