𝟷𝟷. 𝚂𝚞𝚖𝚋𝚎𝚛 𝙼𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑

128 15 11
                                    

"Hati-hati keseleo sama typo!"

"Darimana lu tau kalo Tio nggak punya perasaan lebih ke Gina?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Darimana lu tau kalo Tio nggak punya perasaan lebih ke Gina?"




















***

"Mau mas anterin nggak?"

Thea menggeleng cepat, tangannya terjulur buat ngambil kunci motor yang ada diatas meja sebelah Bagas. "Nggak usah mas, aku motoran sendiri aja. Aku pergi bareng Nilam."

"Oh ada temennya," Bagas ngangguk ngerti, "bilangin ya kalo dia macem-macem sama kamu. Biar langsung mas susul."

"Dianya siapa?"

"Si itu," jawab Bagas sambil naikin alisnya. Yang dimaksud si Jamal.

Thea ketawa, "santai aja. Mas Bagas udah kayak mas Tio."

"Itu namanya sayang, wajar."

Ya... Thea setuju-setuju aja.

"Mas ikut bapakmu ke kebun aja lah nanti," kata Bagas akhirnya, dia bosen diem di rumah.

Thea acungin jempolnya, "bagus, tolong dibantu ya jangan cuma liat doang."

"Ini anak, iyalahh," Thea terkekeh.

Habis ngeluarin motor dari garasi, Thea langsung berangkat aja ke rumah Nilam. Sebelumnya dia udah pamitan sama orang rumah. Sebenernya Thea tuh males buat ketemu sama Jamal. Apalagi setelah mereka di jodohin kayak sekarang. Dulunya sih Thea oke-oke aja kalo ketemu itu laki, karena wajar ya Jamal itu—temen pacarnya dan juga mantan dosennya. Tapi, semenjak perjodohan dan pertemuan mereka di rumah eyang dulu, Thea rasanya pengen menghindar dari laki-laki itu. Rasanya aneh banget dan nggak enak kalo ketemu dia, apalagi setelah pengakuan Jamal yang bilang kalo dia suka sama Thea.

Setelah di pikir-pikir, Thea iyain aja ajakan Jamal buat ketemu. Mungkin ini kesempatan dia buat ngomong sama tuh laki. Kalo diundur lagi, urusannya kayaknya bakalan lebih panjang dan makin lama. Thea juga nggak mau terjebak di masalah ini terus menerus. Nanti dia bakalan ngomong sekali lagi buat nolak perjodohan itu, dan dia juga bakalan nanya—apa alasan Jamal nerima perjodohannya.

Kebetulan, temen-temen SMA Thea ngajak ketemu—reunilah istilahnya, karena mereka udah lama banget nggak ketemu. Nilam juga ikutan, makanya Thea mau-mau aja. Dia pun udah janjian sama Jamal di tempat yang sama dengan pertemuan dia sama temen-temennya. Mungkin nanti mereka pisah meja aja, karena menurut Thea, dia dan Jamal nggak akan gobrol lebih dari satu jam.

"Blio dah nyampe belom?"

Thea sama Nilam udah nyampe di tempat ketemuan mereka. Sebuah kafe yang baru buka beberapa bulan yang lalu—berdasarkan informasi dari Nilam yang penduduk asli sini. Maklum Thea kan baru balik dari Yogya.

"Udah katanya Lam," jawab Thea setelah ngecek hpnya, ada chat masuk dari Jamal yang infoin kalo dia udah nyampe 5 menit yang lalu. "Langsung masuk aja yuk."

𝐒𝐈𝐀𝐍𝐈𝐃𝐀; 𝐒𝐢𝐚𝐩 𝐍𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢 𝐃𝐮𝐝𝐚 (𝐒𝟏 & 𝐒𝟐)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang