𝟷𝟺. 𝚀𝚞𝚊𝚕𝚒𝚝𝚢 𝚃𝚒𝚖𝚎

195 18 28
                                    

"Hati-hati keseleo sama typo!"




















"Ayah dan kak Anna ini kayak Tom and Jerry. Deket ribut, jauh kangen-kangenan."











***

"Saya nggak mau tau, anak ini harus dikeluarkan dari sekolah. Kecil-kecil sudah jadi preman, gedenya mau jadi apa?"

"Jadi astronot."

Nggak ada yang menyangka kalo Aji bakalan jawab pertanyaan dari ibunya Pio. Seorang perempuan dengan pakaian modis beserta pernak perniknya, oh jangan lupa ada kacamata hitam bertengger diatas kepalanya. Penggambaran ibu-ibu sosialita.

"Punya nyali kamu jawab omongan saya. Dasar anak kurang ajar."

"Kata ibu Jemima kalo ada yang nanya harus dijawab. Tadi ibu nanya pas gede saya mau jadi apa, saya jawab jadi astronot."

Jelas Aji, nggak merasa takut sama sekali. Sesuai omongan ayahnya, kalo merasa nggak bersalah jangan takut. Kalo salah, ya kita yang harus bikin orang takut. Hahaha, bercanda.

"Siapa sih orang tua kamu, anaknya bermasalah bukannya dateng."

"Disini," Tio beserta Thea masuk ke ruang guru, lebih tepatnya ruang kepala sekolah yang bersebelahan dengan ruang guru. "Saya ayahnya Aji, ada perlu apa?"

Ibunya langsung mengalihkan pandanganya, decakan sinis terdengar pelan. "Pasangan muda, pantas saja anaknya kurang ajar."

"Kurang ajar dalam hal apa ini Bu? Saya rasa anak saya nggak akan nonjok orang kalo nggak ada yang nyenggol duluan. Saya lihat muka anak ibu udah nggak bisa dikondisikan, berarti bisa simpulkan kesalahan yang dia buat udah melebihi batas."

Tio noleh ke Aji, "coba Aji jelasin."

"Kita denger penjelasan dari Leah aja pak, bu," ucap Bu Jemima. "Dia ada sebagai saksi dikelas. Jika mendengar penjelasan dari satu pihak aja, mungkin kurang adil."

"Oh ya sudah silakan."

"Ayo Leah ceritain kronologinya, jangan ditambahin jangan dilebihin ya," perintah bu Jemima.

Leah mengangguk, dia mulai cerita. "Kami berempat lagi makan bekal di kelas, ada Pio juga sama teman-temannya. Kami berempat ngobrol tentang perayaan hari ibu, terus Siena nanya hari ibu boleh bawa nenek atau nggak, karena ibunya udah nggak ada. Terus Pio tiba-tiba ikut campur."

"Dia bilang kalo hari ibu harus bawa ibu, jangan bawa nenek. Dia juga ngejek Siena yang udah nggak punya ibu, terus bawa-bawa Aji juga. Pio nanya kemana ibunya Aji. Pio ngejek Aji yang nggak punya ibu juga, terus... Maaf ya, Pio bilang ibunya Aji pelacur. Disitu Aji marah, jadi dia tendang kursi Pio sampai Pio jatuh."

"Lalu, di posisi itu Pio belum berhenti buat ngejek Aji. Aji udah bilang buat minta maaf tapi Pio nolak, jadinya berantem. Setelah itu aku keluar kelas buat lapor ke ibu guru. Begitu ceritanya, ini aku ngomong jujur, nggak ada tambah tambah lagi," jelas Leah panjang lebar. Bocah perempuan itu juga ngomongnya jelas banget, sesuai sama fakta yang dia lihat.

Tio mengangguk mengerti setelah denger penjelasan Leah. "Nah bu, sekarang saya tanya balik, anak siapa yang kurang ajar disini?"

𝐒𝐈𝐀𝐍𝐈𝐃𝐀; 𝐒𝐢𝐚𝐩 𝐍𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢 𝐃𝐮𝐝𝐚 (𝐒𝟏 & 𝐒𝟐)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang