"Wow... wangi banget, masak apa sih pagi-pagi?" ujar Tito yang tiba-tiba muncul dari lorong masuk.
"Gak masak apa-apa cuma manasin kari yang aku buat semalem" ujarku sambil mengaduk panci yang berisikan Kari Ayam.
"Wihhh enak nih, pakai Roti Canai gak?" ujar Tito dengan semangat.
"Pasti dong" ujarku sambil menunjuk Roti Canai yang sedang ku diamkan.
"Asik" ujar Tito.
"Btw si Kanjeng Ratu Kana belum keluar?" ujar Tito sambil meracik kopi untuk dia minum dari Coffee Maker.
"Belum tu, tadi udah aku ketuk kamarnya dia bilang ntar dia keluar tapi dah sejam belum keluar-keluar"
"Bangkong kali yak?" ujar Tito berjalan ke kursinya.
"Gak gue gak Bangkong pala gue migrain" ujar Kana yang mendatangi kami dengan wajah lusuh dan Koyo di bagian sisi kira kepalanya.
"Kamu sakit?" ujarku sambil menyiapkan Roti Canai untuk Tito.
"Menurut Lo?" ujar Kana sinis.
"Idih gembel banget abis healing malah sakit" Ledek Tito.
"Bacot lo siluman" balas Kana pada Tito
Aku tertawa mendengar respon mereka berdua.
"Btw Sherly mana?" tanya Kana pada Tito.
"Dia berangkat sendiri after kesekolah adeknya." jelas Tito.
"Oh, terus Pak Bront masih di KL?" tanya Kana padaku.
Aku mengangguk membenarkan.
"Awas lama-lama balik kampung tiba-tiba nikah sama kembang desa sana" ledek Tito.
"Berarti bukan jodohku" ujarku menyerahkan Roti Canai pada Kana dan Tito
"Bukan jodoh, bukan jodoh ntar beneran nangessss" tambah Tito meledekku.
Kana dan Tito kompak tertawa, lalu aku menarik piring yang berisikan Roti Canai milik Kana dan Tito.
"Eh kenapa nih?" ujar Kana heran.
"Val, belum juga gue makan" ujar Tito.
"Makan angin aja kalian" ujarku dengan senyuman ramah.
"Ih bercanda doang kali val, lagian lu juga To!" ujar Kana misuh sambil menyikut tangan Tito.
"Canda beb, canda" ujar Tito.
Aku mengembalikan Piring mereka berdua, dan kami makan bersama.
Saat makan bersama mereka menceritakan keseruan mereka saat pergi ke Puncak weekend lalu.
Setelah kami selesai makan, kami membersihkan bekas makan kami dan bersiap untuk ke Kantor.
"Kayaknya gue gak ngantor deh hari ini pala gue kayak mo pecah" ujar Kana.
"Ya udah istirahat aja" ujarku pada Kana.
"Hooh, jangan main hp" Tambah Tito.
"Iya bawel, sono berangkat ntar kalian telat potong gaji lagi." ujar Kana.
"Potong aja entar si HRD jelek itu kita culik terus kita larutin di Pelabuhan Priok." ujar Tito.
"Nakal" ujar Kana memukul mulut Tito.
"Sakit nyet" ujar Tito mengusap bibirnya.
"Udah-udah ayo berangkat To, aku nebeng ya. kamu masuk sana Na, istirahat ntar mau makan apa info aja ntar aku orderin" ujarku.
"Uh so sweet banget sich, peluk dong" ujar Kana membuka lebar tangannya.
Lalu Tito menghampiri Kana dan memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Mr Right • Jeffrey Dean Morgan • Bront Palarae•
RomanceDi tengah hiruk-pikuk kota Jakarta, di mana perbedaan budaya dan impian menyala di setiap sudut jalanan, terbentang kisah cinta yang tak terduga. Valerie Guntara, pekerja kantoran berusia 25 tahun di perusahaan Jeffrey. Hari-harinya diwarnai oleh i...