Aku terbangun lalu mencuci muka dan menggosok gigi. aku ingin tampil segar untuk presentasi. aku mengenakan pakaian hitam yang bagus dam pergi meninggalkan kamar dan pergi ke ruang sarapan hotel untuk sarapan.
Saat ingin ingin keluar kamar untuk menuju ke ruang makan hotel aku terkejut Pak Jeffrey yang tiba-tiba berdiri di depan pintu seberang kamarku.
Aku tak sadar bahwa kamar Pak Jeffrey ada di seberang kamarku aku tak tahu bagaimana harus bereaksi ketika melihatnya. Pak Jeffrey mengenakan kemeja kasual dan kacamata baca serta memegang buku dan berdiri di dekat pintu, menungguku sambil tersenyum.
"Morning Valerie" ujar Pak Jeffrey sambil menurunkan kacamata bacanya dan menutup bukunya.
"You look great" tambahnya sambil melihat ke arahku.
"I'm glad you're feeling better today" ujar Pak Jeffrey lagi. Pak Jeffrey mengambil langkah ke arahku sehingga dia berada didekatku.
Jantungku berdetak sangat cepat dan berusaha mengatur napasku. Pak Jeffrey mengusapkan ibu jarinya ke pipiku dan membelai sisi wajahku membuat seluruh darahku serasa memanas dan membuat wajahku memerah gugup.
"Maaf, saya mau sarapan sebelum pergi ke kantor untuk presentasi" ujarku mencoba pergi dari Pak Jeffrey.
"Sure, Valerie. i will join you" ujar Pak Jeffrey dengan senyuman manisnya.
Pak Jeffrey meraih tanganku dan membawaku ke restoran. kami duduk dan memesan sarapan.
Pak Jeffrey terus menatapku, ingin mengatakan sesuatu. sebaliknya aku, tidak tahu harus berkata apa. aku merasa sedikit tidak nyaman dengan Pak Jeffrey yang duduk sedekat itu denganku.
Kami berdua sarapan bersama Pak Jeffrey terus mengamatiku. sedangkan aku terus makan, tapi aku bisa merasakan mata Pak Jeffrey terus menatapku. Aku berusaha menghindari tatapannya, tapi Pak Jeffrey tidak perduli.
Akhirnya aku meneguk airku untuk menghindari menatap Pak Jeffrey. kemudian Pak Jeffrey akhirnya memecahkan kebekuan dan bertanya,
"Did you sleep well?" tanya Pak Jeffrey
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Mr Right • Jeffrey Dean Morgan • Bront Palarae•
عاطفيةDi tengah hiruk-pikuk kota Jakarta, di mana perbedaan budaya dan impian menyala di setiap sudut jalanan, terbentang kisah cinta yang tak terduga. Valerie Guntara, pekerja kantoran berusia 25 tahun di perusahaan Jeffrey. Hari-harinya diwarnai oleh i...